Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.266 Nelayan di Bima Bakal Terima Santunan Jiwa

Kompas.com - 27/02/2017, 18:26 WIB
Syarifudin

Penulis

BIMA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.266 nelayan di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, akan memperoleh santunan setelah menerima kartu asuransi perlindungan jiwa dari pemerintah melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) setempat.

Kartu asuransi ini diserahkan secara simbolis oleh Wakil Wali Kota Bima A Rahman, Senin (27/2/2017), di halaman kantor setempat.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Bima Syahrial Nuryadin mengatakan, asuransi perlindungan jiwa bagi nelayan ini merupakan program nasional.

Tujuannya membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya para nelayan yang tinggal di pesisir.

"Program ini diharapkan dapat melindungi para nelayan, karena kegiatan penangkapan ikan merupakan aktivitas kerja berisiko tinggi," kata Syahrial kepada wartawan, Senin.

Ia menyebutkan, di Kota Bima, jumlah nelayan yang ditargetkan untuk mendapat program asuransi perlindungan jiwa sebanyak 2.000 jiwa. Dari jumlah itu, baru sekitar 1.266 kartu asuransi jiwa yang telah diterbitkan.

"Sedangkan sisanya masih ada sekitar 734 nelayan, kartu asuransinya akan menyusul," ujar Syahrial.

Menurut dia, para nelayan yang mendapat program asuransi tersebut bakal mendapat santunan dan premi sebanyak Rp 175.000 per tahun.

Jika nelayan meninggal atau mengalami kecelakaan saat melakukan aktivitas di laut, mereka akan memperoleh santunan sebesar Rp 100 juta hingga Rp 200 juta.

"Sementara untuk biaya pengobatan Rp Rp 20 juta," ujar Syahrial.

Dengan adanya kartu asuransi ini, ia berharap para nelayan bisa meningkatkan taraf hidup. Dengan adanya pelayanan kesehatan dan jaminan hidup, nelayan diharapkan dapat meningkatkan produktivitasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com