Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampung Bandeng, Kawasan Mengolah Sajian Bandeng ala Semarang...

Kompas.com - 25/02/2017, 22:39 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Bandeng memang selama ini dianggap sebagai ikan biasa. Namun di tangan orang-orang kreatif, ikan bandeng dapat bernilai jual tinggi.

Hal itulah yang tampak dari Kampung Bandeng di Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Tangan kreatif warga di kampung itu menjadikan bandeng sebagai bahan jualan utama.

Di tangan mereka, bandeng dikemas menjadi beragam varian makanan yang berkelas. Bandeng oleh warga disulap menjadi bandeng presto, pepes bandeng, nugget, otak-otak, hingga yang terbaru, bakso bandeng.

Adanya kampung bandeng yang berkembang belakangan ini, terdengar di telinga Wali Kota Semarang, Jawa Tengah, Hendrar Prihadi. Akhir pekan ini, Wali Kota ikut mengunjungi kawasan sentra pengolahan bandeng.

"Dari gerbang masuk, saya mencium aroma khas bandeng. Ini sangat cocok jika kampung ini disebut kampung sentra bandeng," ujar Hendrar, seusai mengunjungi kawasan itu, Sabtu (25/2/2017).

Beragam inovasi ditampilkan warga dari olahan bandeng ini. Inovasi yang tiada duanya ialah tahu bakso yang berbahan ikan bandeng. Tak cuma bandeng olahan, ikan bandeng yang masih segar juga didagangkan.

Hendrar berharap, kampung sentra bandeng menjadi salah satu kampung tematik yang terus bersolek agar dapat menarik warga luar daerah.

Dengan menjadi kawasan sentra bandeng, wilayah itu dapat direkomendasikan untuk berbelanja bandeng, selain di toko oleh-oleh Semarangan.

"Kampung sentra bandeng ini menjadi salah satu tempat khas Kota Semarang, bisa sebagai ikon wisata baru Kota Semarang," ucapnya.

Oleh karena itu, dia minta agar kampung ini terus dikembangkan agar bisa mensejahterakan warga sekitar. Pemerintah nantinya juga akan membantu permodalan dengan bunga rendah jika warga hendak mengembangkan usahanya.

Wali Kota juga minta agar warga bisa tetap mempertahankan kualitas dan mutu ikan bandeng yang diolah. Jangan sampai pembeli merasa tak puas dari kreasi bandeng yang disajikan.

"Kalau bisa nanti dengan kemasan atau packing yang menarik, tempatnya yang bersih, pedagangnya ramah, dan bandeng Tambakrejo jangan dikurangi bumbunya," ucap Hendrar.

Kampung bandeng Tambakrejo ini sebetulnya sudah ada usaha bandeng sejak 1965. Usaha bandeng kala itu hanya dimiliki satu orang, hingga pada fase berikkutnya mulai berkembang.

Warga mulai terbiasa membudidayakan bandeng di tambak, hingga berkembang membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB). 

Kompas TV Sajian Berbeda Ikan Bandeng Khas Banten

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com