SURABAYA, KOMPAS.com - Wali kota Surabaya, Tri Rismaharini, mengaku sempat disidang oleh sejumlah kiai di Jombang, saat akan menutup lokalisasi Dolly 2014 silam.
Sidang tersebut digelar tengah malam hingga menjelang subuh.
Risma menceritakan, dirinya harus datang di forum kyai di Jombang oleh Ketua PWNU Jatim, KH Hasan Mutawakkil Alallah.
"Saya sampai Jombang jam 2 malam dan selesai jam 4 pagi menjelang shalat subuh," kata Risma saat pembukaan Swalayan Transmart Jumat (24/2/2017).
Di forum tersebut, Risma ditanya soal rencana penutupan Dolly yang dinilai akan berat dan berdampak sosial luas, karena lokalisasi tersebut sudah mengakar di kota Surabaya.
"Alhamdulillah berkat doa para kiai penutupan lancar dan sekarang warga eks Dolly sudah berdaya secara ekonomi. Terima kasih kiai," kata Risma di hadapan para tamu dan juga ulama yang hadir.
Risma juga menceritakan, dua anak buahnya sempat akan mundur saat diberi tugas menutup lokalisasi Dolly.
"Kalau begitu, biar saya saja yang berada di depan dan membawa pentungan," ucapnya.
Mendengar pernyataa itu, dua anak buah Risma tersebut membatalkan rencananya untuk mundur.
Risma menutup lokalisasi yang konon terbesar di Asia Tenggara tersebut untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat untuk anak-anak.
Ribuan PSK dipulangkan ke daerahnya masing-masing setelah dibekali keterampilan dan modal usaha.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.