Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bersaudara yang Lumpuh Layu Tinggal di Kamar Sempit, 1 Meninggal

Kompas.com - 24/02/2017, 13:13 WIB
Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com – Satu dari empat kakak beradik penderita lumpuh layu atau disabilitas berat di Poso, Sulawesi Tengah, akhirnya meninggal dunia setelah mengalami kelumpuhan selama 48 tahun.

Yerid Burunguju (48), selaku kakak tertua dari empat bersaudara tersebut diketahui telah meninggal dunia pada Selasa (21/2/2017) di rumahnya di Desa Barati, Kecamatan Pamona Tenggara, akibat luka parah pada bagian punggung.

Dengan meninggalnya Yerid, kini tertinggal 3 orang adiknya masing-masing Lonis (35) Ebit(33) dan adik paling bungsu Nigar (31) menderita penyakit serupa.

Baca juga: Puluhan Tahun Empat Kakak Beradik Ini Hidup dalam Kondisi Lumpuh Layu

Saat Kompas.com saat mendatangi rumah duka pada Jumat (23/2/2017), kondisi ketiganya semakin memprihatinkan.

Mereka tinggal di rumah panggung dengan lantai bambu beralaskan tikar plastik dan atap rumbia.

Berdasarkan keterangan Bertha Gintu (42), petugas didan Desa Barati yang selama ini melakukan pemeriksaan secara rutin kepada Yerid Burunguju sebelum meninggal, selain luka pada bagian punggung, almarhum juga meninggal karena ruangan sesak.

Empat kakak beradik ini tinggal di salah satu kamar seluas 3 X 2,5 meter persegi selama puluhan tahun. Dengan fasilitas yang sangat terbatas ini, kondisi fisik mereka semakin memburuk.

"Saya cuma bidan desa yang hanya bisa memberikan pelayanan pengobatan sangat terbatas. Sekarang tinggal 3 orang yang masih hidup dan sangat membutuhkan perawatan yang lebih bagus. Semoga saja pemerintah daerah bisa secepatnya turun tangan," harap Bertha Gintu.

Kepala Desa Barati, Hermawan yang ikut dikonfirmasi mengatakan, pasca-meninggalnya Yerid Burunguju, kini tertinggal 3 orang kakak beradik yang betul-betul perlu perhatian serius baik pemerintah pusat maupun Pemda Kabupaten Poso.

Hermawan sangat berharap ada bantuan secara khusus dari pemda atau pihak swasta untuk bersedia membantu perbaikan rumah tinggal mereka yang selama ini mirip kandang kambing.

"Sebagai aparat desa, saya sangat prihatin melihat kondisi mereka. Kami bersyukur sejak mulai dipublikasi media, bantuan sudah ada yang mengalir meskipun masih terbatas sembako," jelas Kades.

Sebelumnya diketahui lokasi Desa Barati berada di wilayah terpencil, berjarak sekitar 80 kilometer dan ditempuh selama 3 jam perjalanan dari ibu kota Kabupaten Poso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com