Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Bandara Ahmad Yani Butuh Dana Rp 2 Triliun

Kompas.com - 23/02/2017, 20:55 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Pembangunan Bandara Ahmad Yani Semarang membutuhkan anggaran hingga Rp 2 triliun untuk lima paket pengerjaan.

"Saat ini sudah kami anggarkan hampir Rp 2 triliun, tepatnya Rp 1,942 triliun," kata Manajer Teknik Proyek Bandara Ahmad Yani Semarang I Ketut Aryana di Semarang, Kamis (23/2/2017).

Meski demikian, ada kemungkinan anggaran yang telah disiapkan tersebut tidak seluruhnya digunakan dalam waktu dekat ini.

"Target selesainya pembangunan lima paket ini tahun 2018, tepatnya pada bulan Agustus 2018 bandara ini ditargetkan dapat beroperasi. Jadi kami fokuskan pembangunan inti dulu," katanya.

Beberapa pembangunan yang akan ditunda untuk diselesaikan setelah operasional adalah pembangunan air mancur yang ada di akses masuk menuju kawasan bandara dan akses jalan dari Perumahan Graha Padma ke bandara.

"Jadi kemungkinan nilai kontrak akan lebih besar dari nilai realisasi," katanya.

Aryana mengatakan, untuk pengerjaan paket dua yaitu apron dan taxiway, misalnya, dari nilai kontrak sebesar Rp 155,9 miliar, nilai realisasinya Rp 141,5 miliar.

Meski demikian, untuk paket satu, tiga, empat, dan lima masih belum diketahui nilai realisasinya karena saat ini masih dalam proses pengerjaan.

"Seperti paket satu nilai kontaknya Rp 286,4 miliar, tetapi saat ini sedang dalam proses konstruksi," katanya.

Sedangkan untuk paket tiga dan empat masing-masing nilai kontraknya adalah Rp 1,1 triliun dan Rp 400 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com