Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Sita Rumah Wali Kota Madiun di Kediri

Kompas.com - 23/02/2017, 20:50 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyita satu unit rumah milik Wali Kota Madiun Bambang Irianto di Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang, Kamis (23/2/2017).

Rombongan KPK datang sekitar pukul 14.30 WIB di kawasan perumahan mewah, Greenland Gajah Mada, Desa Kwadungan, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri.

KPK memasang papan yang menyatakan bahwa tanah dan bangunan tersebut telah disita dalam perkara tindak pidana pencucian uang dengan tersangka Bambang Irianto. Hal itu berdasarkan surat perintah penyidikan yang dikeluarkan pada 1 Februari 2017 oleh penyidik KPK.

Bagian pemasaran perumahan Greenland Gajah Mada, Devi, mengemukakan pihaknya sebelumnya telah menerima surat pemberitahuan dari KPK sejak Januari 2017.

"Sudah ada pemberitahuan dari KPK, Januari 2017, yang memberitahukan atas nama Pak Bambang. Kami pun melihat didata, tetapi memang tidak ada yang bersangkutan nama Pak Bambang," katanya saat ditemui di lokasi perumahan.

Pihaknya juga diminta menganalisis terkait dengan pembelian rumah yang dimungkinkan dari aliran Bambang dan ternyata pembelian rumah atas nama orang lain, yaitu Liana, warga Jombang.

Namun, saat disinggung apakah ada nama Bambang dalam kartu keluarga yang diajukan saat pembelian, Devi mengatakan, di KK, tidak ada nama Bambang. Di dalam KK, hanya ada nama Liana, suami serta anak-anaknya.

Dia juga mengatakan, rumah itu dibeli secara tunai bertahap. Rumah dengan Nomor B-12 itu dibeli sekitar 2015 dan akhir 2016 sudah serah terima. Rumah dengan tipe 60 dengan luas lahan 105 meter persegi itu harganya sekitar Rp 600 juta.

Devi menambahkan, rumah itu jarang ditempati oleh pemiliknya, Liana. Setiap hari, lebih banyak ditempati oleh santrinya. Sementara itu, pemilik rumah biasanya datang saat akhir pekan.

"Santri Bu Liana yang sering menempati dan beliaunya tidak pasti datang, biasanya akhir pekan Sabtu atau Minggu," katanya.

Dia juga mengaku, hingga kini, sudah ada tanggungan terkait dengan rumah ini sebab proses pembelian sudah tuntas. Pihaknya pun menyerahkan sepenuhnya, jika dalam perjalanan ada perkara hukum.

"Kami juga pernah dipanggil, mengikuti sidang, tetapi yang ditanyakan apa, saya belum tahu, sebab yang ikut sidang adalah bagian administrasi," katanya.

Sementara itu, perangkat Desa Kwadungan, Misbah, mengatakan, belum semua penghuni di perumahan ini melapor ke perangkat desa. Bahkan, nama pemilik rumah, Liana, juga belum terdata di kelurahan.

Misbah juga menyebutkan, perumahan ini termasuk baru, bahkan belum dibentuk RT tersendiri. Perangkat desa baru akan membentuk RT pada 3 Maret 2017 sebagai upaya memudahkan untuk mengontrol warga.

"Perumahan ini ditempati kurang lebih 36 rumah dan itu pun belum semuanya pindah, hanya sebagian kecil yang pindah. Nanti, 3 Maret baru akan dibentuk RT, itu pun juga kebijaksanaan dari kami untuk mengontrolnya," kata Misbah.

Rombongan KPK sempat membawa sejumlah dokumen dari dalam rumah tersebut dan dimasukkan ke dalam mobil. Namun, saat dikonfirmasi, tidak ada satu pun dari rombongan yang bersedia untuk dimintai keterangan. Setelah selesai, mereka pun langsung meninggalkan rumah tersebut.

Komisi Pemberantasan Korupsi menjerat Wali Kota Madiun Bambang Irianto (BI) dengan sejumlah kasus. Selain tindak pidana pencucian uang, Bambang pun terjerat korupsi suap pembangunan Pasar Besar Kota Madiun. Bambang diduga menerima gratifikasi selama menjabat sebagai wali kota periode 2009-2014 dan 2014-2019.

KPK sebelumnya juga telah menyita sejumlah aset Wali Kota Madiun itu. Beberapa aset itu misalnya deposito, rekening, kendaraan mewah, serta beragam aset lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com