Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/02/2017, 07:04 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Betapa bahagianya Mbah Marto (74) dan Urip (79) begitu masuk di rumahnya yang rapi dan bersih.

Wajah mereka berseri-seri melihat lantai berlapis keramik, dinding bercat hijau, plus ada beberapa perabot rumah tangga, seperti kursi tamu, meja makan, ranjang, almari hingga piring gelas yang masih baru.

Tidak lagi tercium bau busuk dari kamarnya. Setiap ruangan kini lebih terang dan bersih.

Sepekan lalu, rumah suami-istri itu jauh dikatakan layak huni. Kondisinya kumuh, gelap dan berbau.

Mereka tinggal berdua saja di kawasan wisata Candi Borobudur, Dusun Tuksongo II, Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ketiga anak mereka telah meninggal dunia.

Selama ini Marto dan Urip hidup memprihatinkan di rumahnya sendiri. Urip ditemukan warga sedang sakit dan tergeletak di lantai tanah di kamarnya sembari berteriak-teriak.

Kondisi mereka direkam warga hingga akhirnya viral di media sosial. Mereka kemudian dibawa warga dan petugas pemerintah daerah setempat ke RSUD Muntilan untuk mendapatkan perawatan medis.

(Baca juga Wanita Renta Ditemukan Sakit Tergeletak di Tanah)

Keduanya menjalani dirawat di RS sekitar enam hari dan kembali ke rumah pada Selasa (21/2/2017.

"Kula remen, mboten pangling, niki omah kula (saya senang, tidak lupa, ini rumah saya," jawab Marto saat ditanya bagaimana perasaannya mendapat rumah baru.

Marto tidak mampu berkomunikasi dengan baik karena fungsi pendengarannya sudah berkurang. Namun, dari raut wajahnya terlihat bahwa ia bahagia bisa tinggal layak bersama wanita yang dikasihinya.

Sesekali Marto mengacungkan ibu jarinya sebagai tanda menyukai keadaan dirinya sekarang.

Adapun Urip, istrinya, masih berbaring lemah di ranjangnya. Meski demikian, kondisinya sudah lebih baik dan bersih daripada saat sebelum dibawa ke RS.

Sesekali Urip memanggil suaminya untuk menemaninya di ranjang, ia tidak mau ditinggal lama oleh pria yang dicintainya itu.

"Pak'ee...aku moh mlaku-mlaku (Pak, saya tidak mau jalan-jalan)," teriak Urip.

Marto dengan sigap memegang tangan Urip dan mengusap-usapnya. "Iki wis tekan omah (Ini sudah sampai rumah)," jawab Marto.

Urip yang sudah tidak dapat melihat itu pun terdiam dan tenang.

 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com