Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Ibu, Keberagaman Masyarakat Indonesia Sejak Lahir

Kompas.com - 21/02/2017, 17:34 WIB
Rosyid A Azhar

Penulis

GORONTALO, KOMPAS.com –  Sejak lahir dan diajarkan bahasa pertama kali, masyarakat Indonesia sudah hidup dalam keberagaman.

Bahasa ibu adalah bahasa yang pertama kali diajarkan kepada bayi oleh orang tuanya, terutama oleh ibunya. Dari sisi kebahasaan dan etnik, perbedaan dalam masyarakat adalah sesuatu yang mutlak.

Hal ini disampaikan oleh Sukardi Gau, Kepala Kantor Bahasa Gorontalo, dalam menyambut Hari Bahasa Ibu Internasional, Selasa (21/2/2017).

“Tanggal 21 Februari adalah Hari Bahasa Ibu Internasional. Pertama kali ditetapkan oleh Unesco,” kata Sukardi Gau.

Pemahaman bahasa ibu menurut Sukardi Gau, adalah bahasa yang diterima pertama oleh penutur. Anak biasanya lebih dekat dengan ibunya, sehingga bahasa ibu adalah bahasa yang diajarkan pertama oleh seorang ibu.

Di Gorontalo, bahasa ibu yang banyak diajarkan adalah Bahasa Melayu Manado atau Bahasa Indonesia.  Ada kecenderungan anak-anak diajarkan bahasa nasional dan Melayu Manado.

“Bahasa daerah diajarkan seteah bahasa pertama diterima. Idealnya, bahasa ibu adalah bahasa daerah yang pertama kali diajarkan kepada anak,” kata Sukardi.

Menurut Sukardi, tujuan Hari Bahasa Ibu Internasional  untuk mempromosikan kesatuan dalam keberagaman bahasa, multilingualisme.

Peringatan ini merupakan momentum untuk mengajar bahasa daerah kepada anak. Bahasa lokal berperan penting dalam mengantar anak-anak menuju ilmu pengetahuan lebih luas.

“Dalam skala lokal, ini penting untuk menegaskan pemahaman identitas, budaya, dan jati diri. Justru ini yang kurang diperhatikan, terutama di daerah perkotaan,” jelas Sukard.

Kantor Bahasa Gorontalo mengajak dalam perayaan Hari Bahasa Ibu ini sebagai momentum gerakan masif mengajarkan bahasa daerah untuk menjaga identitas. Selain itu untuk mengajarkan kepada anak bahwa bangsa ini penuh keberagaman.

Dari data yang dihimpun Badan Bahasa, terdapat 646 bahasa daerah di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com