Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebongkah Tanah Jadi Simbol Pemindahan Makam Tan Malaka

Kompas.com - 21/02/2017, 17:12 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Keluarga Tan Malaka melakukan penjemputan pejuang kemerdekaan Ibrahim Datuk Tan Malaka dari Kediri, Jawa Timur, untuk dibawa pulang ke Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Selasa (21/2/2017).

Penjemputan dilakukan dengan simbolisasi pengambilan tanah makam yang ada di Desa Selopanggung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri.

Ferizal Ridwan, Wakil Bupati Lima Puluh Kota yang turut hadir dalam penjemputan itu mengatakan, pemindahan tidak dilakukan dalam bentuk fisik jasadnya namun hanya pengambilan tanah makam.

Meski hanya sebongkah tanah, hal itu menurut dia cukup mewakili dan bagian dari penyempurnaan ikatan batiniah antara mendiang dan ahli waris.

"Secara batiniah, sebongkah tanah itu sudah memenuhi unsur penyempurnaan dan terwakili," ujar Ferizal yang juga wakil ahli waris Tan Malaka, saat di kawasan pemakaman, Selasa.

Pengambilan tanah itu melalui prosesi upacara adat yang digelar langsung oleh ahli waris dan tetua adat.

Nampak hadir salah satunya adalah Hengky Novaron selaku ahli waris bersama rombongan yang datang menggunakan 4 bus. Ahli waris dan para tetua adat itu secara bergantian mengambil segenggam tanah makam, lalu dimasukkan ke dalam peti besi.

Peti besi itu seberat 50 kilogram itu merupakan peninggalan ibunda Ibrahim Datuk Tan Malaka.

Tanah itu, sebut Ferizal, akan disandingkan dengan makam ibunda Datuk Ibrahim Tan Malaka yang akan dibangun dalam sebuah kompleks musium di Pandamgadang.

Makam pahlawan dengan segudang karya tulis semisal Madilog itu, berada di pemakaman umum kawasan kaki Gunung Wilis yang berjarak sekitar 15 kilometer arah barat daya Kota Kediri.

Penemuan makam itu berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh seorang peneliti sejarah asal Belanda Harry Poeze pada tahun 2007 silam. Di sekitar tempat itu juga dipercaya sebagai lokasi eksekusi terhadap Tan Malaka yang dilakukan oleh tentara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com