Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aparat Gagalkan Penyelundupan 11 Kg Sabu di Bandara Tarakan

Kompas.com - 16/02/2017, 18:52 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Aparat TNI, polisi dan sekuriti bandara menggagalkan penyelundupan 11,046 kilogram sabu di Bandara Juwata, Tarakan, Rabu (15/2/2017) sore. Sabu itu bisa diketahui ketika hendak melewati mesin X-Ray di pintu kargo bandara atau bagian ekspedisi udara.

"Anggota kami mengetahui rencana pengiriman ini kemudian berhasil mencegah penyelundupan ini," kata Komandan Pangkalan Udara Tarakan, Kolonel Pnb Umar Fathurrohman, dihubungi via selular, Kamis (16/2/2017).

Umar mengatakan, anggotanya sedang menjalankan tugas rutin sebagai intelijen ketika mengetahui rencana pengiriman sabu jumlah besar itu. Sabu rencananya dikirim lewat pesawat ke Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu sore.

Anggota Lanud Tarakan ini pun bekerja sama dengan Avsec Juwata, yakni sekuriti bandara, dan kepolisian bandara untuk mencegah sabu lolos lewat pintu kargo.

Rabu itu, pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-757 dijadwalkan terbang ke Balikpapan. Tim gabungan pun mencermati seluruh barang kargo pesawat Lion.

Petugas mencurigai salah satu barang dengan kemasan kardus printer Canon. Pada kardus tertulis si pengirim atas nama Hj Siti lengkap dengan alamat dan nomor ponselnya di Tarakan. Tertulis pula sang penerima atas nama Rudi beserta nomor ponsel dengan alamat warga Kelurahan Baru Ulu di Balikpapan.

Manifest kardus tercantum kardus berisi makanan, pakaian, suku cadang, asesoris dan bubuk susu coklat merek Milo. Namun, saat melintas mesin X-Ray, terdeteksi ada benda mencurigakan di dalam kardus.

"Orang mengirim kardus ini lewat jasa ekspedisi pengiriman barang. Karena lewat udara, maka barang lanjut dikirim lewat kargo udara. Tertangkaplah barang itu saat X-Ray," kata Umar.

Para petugas secara bersama kemudian memeriksa isi kardus. Mereka malah mendapati 11 bungkus plastik dengan isi diduga sabu-sabu. Masing-masing bungkus plastik lebih kurang 1 kilogram.

"Kita mengundang BNN untuk memeriksanya. Benar, ternyata itu sabu," kata Umar.

Pihak bandara kemudian menyerahkan temuan itu ke Polres Tarakan untuk penyelidikan lebih lanjut.

Pengiriman sabu dan narkoba jenis lainnya via jasa ekspedisi barang bukan kali ini saja. Berulang kali polisi dan aparat lain di Kaltim dan Kaltara berhasil mengungkap pengiriman narkoba via jasa pengiriman ini, termasuk di Tarakan.

Mereka menggunakan modus serupa, yakni pengirim dan penerima menggunakan alamat fiktif.

Salah satunya terjadi di akhir Desember 2016 lalu. Ganja seberat 2 kilogram dikirim dari Aceh dengan tujuan seorang mantan pegawai sebuah rumah sakit swasta di Tarakan. Si penerima sudah lama tidak menjadi karyawan rumah sakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com