Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Maluku: Mereka Tipu Saya Selama Ini...

Kompas.com - 16/02/2017, 17:10 WIB
Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Gubernur Maluku Said Assagaff mengaku telah ditipu oleh PT Gemala Borneo Utama (GBU) yang selama ini melakukan aktivitas eksploitasi di kawasan tambang emas Pulau Romang, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD).

Said mengatakan, selama ini PT GBU mengaku hanya melakukan aktivitas eksplorasi sesuai izin dari Pemerintah Provinsi Maluku. Namun, ternyata ada indikasi perusahaan tersebut telah melakukan eksploitasi terhadap sumber kekayaan alam yang ada di pulau itu.

"Mereka tipu saya selama ini. Mereka bilang belum dapat emas, sampai saat ini baru eksplorasi, belum eksploitasi. Namun, dari sampel yang dibawa tim Universitas Pattimura ke Unhas, itu sudah ada emas. Itu yang saya bilang, mereka ini sudah menipu saya," ucapnya kepada wartawan di Ambon, Kamis (16/2/2017).

Said mengungkapkan, Pemerintah Provinsi Maluku tidak memiliki kepentingan apa pun dengan perusahan tersebut sehingga apa yang dilakukan perusahaan itu tidak perlu ditutup-tutupi. Jika perusahan itu tidak bekerja sesuai aturan yang berlaku, maka harus disampaikan secara terbuka.

"Makanya, saya minta Universitas Pattimura betul-betul mengkaji kalau ada pelanggaran pasti kita tempuh jalur hukum. Kita tutup sementara dulu. Saya minta tim ahli bekerja agar kita dapat data yang akurat. Kalau dibawa ke pengadilan, kan kita punya data ilmiahnya," katanya.

Saat ditanya tentang penangkapan sejumlah ton sampel material milik PT GBU yang dibawa keluar dari wilayah tersebut, dia menyebutkan, hal itu mengindikasikan bahwa PT GBU selama ini telah melakukan eksploitasi secara diam-diam untuk kepentingan perusahaan tersebut.

Menurut dia, dari hasil uji laboratorium yang dilakukan Universitas Pattimura ternyata dalam 1 kilogram material sampel yang diambil di Pulau Romang mengandung 0,8 gram emas, padahal selama ini pihak perusahaan mengaku belum ada emas.

"Ya kalau kita kali 1 ton berarti ada 8 kilo emas, jadi itu jauh lebih tinggi dari yang ada di Gunung Botak. Kalau di Gunung Botak itu dalam 1 ton mungkin 2 gram emas saja, tidak lebih dari 2 gram. Ini 1 ton 8 kilo itu kan berarti mereka tipu saya selama ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com