Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/02/2017, 12:57 WIB

TANGERANG, KOMPAS.com - Hasil penghitungan cepat suara oleh sejumlah lembaga survei dalam Pilkada Banten 2017 menunjukkan bahwa kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur memiliki selisih tipis.

Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Zaki Mubarok, mengungkapkan, selisih tipis dalam hitung cepat itu akan membuat kedua pasangan calon sengit mempertahankan klaim kemenangan hingga hasil real count dirilis KPUD.

"Pasti ini bakal (klaim) mati-matian, soalnya, selisih suara dari lembaga survei itu hanya sekitar 1 persen saja dan margin error 2 sampai 3 persen," ujar Zaki saat dihubungi Warta Kota, Rabu (15/2/2017).

Menurut Zaki, pasangan calon baru akan merasa di atas angin jika selisih angka dalam hitung cepat di atas 3 persen.

"Sama juga bila sudah diumumkan resmi oleh KPU hasilnya, beda 2 sampai 3 persen pasti rawan gugatan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Kalau Wahidin menang, pasti kubu Rano gugat ke MK, atau pun sebaliknya, karena angkanya beda tipis," ucapnya.

Pasangan nomor urut 1, Wahidin Halim-Andika Hazrumy mengaku, sejumlah lembaga survei memenangkan kubunya, sedangkan kandidat nomor urut 2, Rano Karno-Embay Mulya, melalui Ketua Tim Pemenangan, Ahmad Basarah, menyebutkan, berdasarkan hasil perhitungan suara atau real count di KPU Banten, pihaknya unggul.

Hasil survei Indobarometer merilis pasangan WH-Andika meraih suara 50,67 persen, serdangkan Rano-Embay 49,33 persen. Dari Indikator, WH-Andika unggul dengan 50,31 persen dan Rano-Embay 49,69 persen.

(Baca juga: "Quick Count" Indikator untuk Pilkada Banten, Wahidin-Andika Unggul Tipis)

Zaki berharap, pemenangnya bisa merangkul kubu lawan setelah perhelatan Pilkada ini.

"Saat Pilgub kan terbelah, makanya harus dirangkul. Yang menang bisa rangkul kubu yang kalah. Jangan ada perpecahan," katanya.

Banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi oleh Gubernur Banten periode 2017-2022 ini. Pemerintah harus cepat tanggap dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang sudah kronis di Banten.

"Angka penggangguran tinggi, itu harus dipikirkan Gubernur. Kemudian infrastruktur sekolah sangat memprihatinkan tidak merata di wilayah. Tangerang beda jauh dengan Lebak soal infrastruktur pendidikan, banyak juga yang termarjinalkan," ungkapnya.

Zaki juga berharap agar Gubernur yang terpilih bisa memaksimalkan ekonomi kreatif di Banten. Yang terpenting, pemberantasan korupsi di setiap lini.

"Janji di setiap kampanye harus ditepati kalau sudah terpilih. Masyarat juga harus mengontrolnya," papar Zaki.


Berita ini telah tayang di Warta Kota, Kamis (16/2/2017), dengan judul: Dua Kubu Bakal Mati-matian Pertahankan Klaim Kemenangan karena Selisih Tipis

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com