Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolsek Gendong Warga Difabel yang Ingin Mencoblos

Kompas.com - 15/02/2017, 16:21 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Wajah Ferdinan Henuk begitu sumringah ketika dua orang polisi dari Kepolisian Sektor (Polsek) Kelapa Lima, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendatanginya dan menyampaikan akan membawanya ke tempat pemungutan suara (TPS).

Ferdinan dibawa untuk mencoblos dalam pemilihan wali kota dan wakil wali Kota Kupang.

Ferdinan adalah penderita difabel yang mengalami kesulitan berjalan, sehingga saat pemilihan kepala daerah berlangsung seperti ini, tentunya ia akan mengalami kesulitan.

Ia begitu tersanjung ketika rumahnya didatangi Kepala Polsek Kelapa Lima, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Basit Algadri.

Kapolsek dan seorang anggotanya mengangkat dan menggendong Ferdinan naik ke atas mobil dinas sang kapolsek untuk dibawa ke TPS.

Ferdinan semula sudah putus asa tidak bisa mencoblos lantaran tak ada yang membantunya pergi ke TPS. Di rumahnya hanya ada ia dan istri, sedangkan semua anaknya sudah berkeluarga dan tinggal jauh dari dirinya.

“Tadi untung ada pak polisi datang. Kalau tidak, hari ini mungkin saya tidak bisa ikut coblos. Istri saya tidak bisa bantu membopong saya karena badannya kecil. Sekali lagi saya berterima kasih untuk Pak Kapolsek yang sudah bantu saya,” kata Ferdinan kepada Kompas.com, Rabu (15/2/2017).

Kepala Polsek Kelapa Lima AKP Basit Algadri mengatakan, ia bersama anggotanya sibuk membantu warga difabel untuk mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) guna melaksanakan pencoblosan.

Tiga orang pemilih warga penyandang disabilitas masing-masing Ferdinan Henuk, Halima Saleh dan Kasti dibopong hingga digendong untuk mencoblos di TPS 2 Kelurahan Kelapa Lima, Kecamatan Kelapa Lima.

Basit Algadri mengaku ikut membantu warga difabel karena ingin memperlancar proses pemilihan kepala daerah ini, sehingga hak semua warga Kota Kupang untuk memilih bisa terwujud dengan baik.

Menurutnya, beberapa saat setelah mendapat informasi dari KPPS bahwa ada warga berkebutuhan khusus (lumpuh) dan sakit, ia bersama anggotanya langsung bergerak cepat mendatangi rumah yang bersangkutan berjarak sekitar 500 meter.

“Karena pemilih di TPS tersebut sangat padat, dan berdasarkan informasi dari KPPS bahwa adanya pemilih yang cacat dan lumpuh dan tidak ada yg membawa ke TPS, maka kami berinisiatif untuk menjemput dan menggendong yang bersangkutan serta membawa ke TPS untuk dapat menyampaikan aspirasinya,” kata Basit.

“Memang mereka ada keluarga, tapi hanya perempuan dan anak kecil. Kasihan kan kalau mereka jalan sendiri tentu tidak bisa dan bagaimana mungkin mereka bisa sampai ke TPS. Kita juga tidak ingin mereka berdesakan dengan warga lainnya,” sambungya.

Ia pun berharap, pemilihan kepala daerah di wilayah Kota Kupang bisa berjalan dengan aman dan baik.

Sesuai data yang dikeluarkan oleh KPU Kota Kupang, daftar pemilih tetap di kota tersebut berjumlah 235.265 orang, terdiri dari 115.887 laki-laki dan 118.378 perempuan.

Pilkada Kota Kupang diikuti oleh calon Jonas Salean-Nikolaus Fransiskus yang diusung oleh Partai Golkar, PDI-P, Nasdem, dan Hanura serta duet Jefri Riwu Kore-Hermanus Man yang diusung Partai Demokrat, PAN, dan Gerindra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com