Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Dugaan Kecurangan Masif Pilkada Terjadi di Sulawesi Barat

Kompas.com - 15/02/2017, 12:11 WIB

KOMPAS.com — Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo melihat potensi kecurangan dalam Pemilihan Kepada Daerah (Pilkada) 2017. Menurut dia, dugaan kecurangan masif terjadi di Sulawesi Barat.

"Beberapa kecurangan yang ditengarai cukup masif itu di Sulbar (Sulawesi Barat) dan saya sudah minta kepada pejabat gubernur untuk segera diproses," kata Tjahjo di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 01 Komplek Widya Chandra, Jakarta, Rabu (15/2/2017).

Menurut Tjahjo, kecurangan yang terjadi di Sulbar ialah mencoba melakukan manipulasi data dan politik uang sehingga hal tersebut perlu ditindak tegas bagi penerima uang maupun pemberinya.

"Sanksinya tegas yang menerima juga terkena sanksi berat. Pilkada itu bisa sukses kalau sudah enggak ada politik uang, netralitas, dan ketiga partisipasi, mudah-mudahan partisipasi naik," tutur Tjahjo.

Selain Sulbar, Kemendagri juga terus melakukan pemantauan secara intens di tiga wilayah‎, seperti Kabupaten Pati, Jawa Tengah, karena hanya terdapat calon tunggal, tetapi potensi golongan putih (golput) cukup besar.

"Kemudian, ada Buton (Sulawesi Tenggara) yang pasangan calon tunggal bupatinya masuk tahanan KPK, lalu ada Dogiyai di Papua karena ada pasangan calon yang mendadak dibatalkan panitia pengawas," kata Tjahjo.

Sementara itu, daerah yang memerlukan perhatian khusus ialah DKI Jakarta dan Aceh karena potensi politik di kedua daerah tersebut sangat tinggi dan diharapkan hingga selesai berjalan dengan lancar.

"Kami berharap setelah (pilkada) tidak ada masalah, mudah-mudahan ini lancar," ujarnya.

Berita ini telah tayang di Tribunnews, Rabu (15/2/2017), dengan judul: Tjahjo Kumolo: Potensi Kecurangan Pilkada Terbesar ada di Sulbar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com