Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangkitkan Lagi Kopi Slukatan Wonosobo yang Sempat Punah

Kompas.com - 15/02/2017, 12:04 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

WONOSOBO, KOMPAS.com - Masyarakat dari berbagai komunitas menanam 5.000 bibit tanaman kopi Slukatan di kawasan lereng Gunung Bismo, wilayah Desa Slukatan, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Kopi Slukatan dipilih karena merupakan kopi khas dataran tinggi Wonosobo yang sudah punah. Padahal satu dekade silam kopi ini pernah menjadi primadona.

"Kopi Slukatan mempuyai rasa aroma sangat khas, pernah berjaya lebih dari satu dekade silam. Tapi kini tinggal kenangan," ujar Subekhi, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Merdi Makmur Dusun Slukatan, dalam keterangan pers, Selasa (14/2/2017).

Subekhi menuturkan penanaman bibit kopi Slukatan tidak lain bertujuan untuk membangkitkan lagi kopi ini. Terlebih saat ini kopi-kopi nusantara mulai banyak digemari masyarakat.

"Kami tanam sekitar 5.000 pohon kopi di lereng Gunung Bismo, Petak III, Desa Slukatan. Aksi ini tidak lepas dari adanya dukungan dari berbagai pihak yang sama-sama berkeinginan agar kopi Slukatan tumbuh lagi," katanya.

Pihak-pihak yang mendukung itu, sebutnya, antara lain Dinas Pertanian Kabupaten Wonosobo yang menyumbang 2.000 bibit, Perhutani, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi UNSIQ, serta beberapa komunitas pecinta alam dan pecinta kopi.

Subekhi menuturkan, di samping pelestarian kopi Slukatan, aksi ini juga bermaksud untuk memberikan pembelajaran bagi generasi muda dan menumbuhkan semangat masyarakat setempat untuk kembali bertani kopi.

"Adanya aksi ini ke depan bisa juga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang ke gunung Bismo ini. Apalagi ada beberpa objek wisata lain seperti Curug Nganten dan jembatan gantung," harapnya.

Sementara itu, Suyadi, Kepala Desa setempat, mengapresiasi aksi pelestarian kopi Slukatan tersebut.

Kopi Slukatan telah lama dikenal sebagai jenis kopi berkualitas serta memiliki rasa dan aroma yang unik. Namun seiring waktu, karena masyarakat tidak lagi menaman kopi ini, maka mengakibatkan kopi jenis ini punah.

"Harapan kami aksi ini bisa membangkitkan semangat warga untuk menanam kopi kembali, karena dulu kopi slukatan juga pernah berjaya, dari segi kualitas dan harga pun bagus," tutur Suyadi.

Kompas TV Cara Minum Kopi dengan Gelas Terbalik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com