Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Jabar Tak Bisa Fasilitasi Hak Pilih Atty Suharti di Pilkada Cimahi

Kompas.com - 15/02/2017, 11:06 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Barat Yayat Hidayat mengatakan, KPU tidak bisa memfasilitasi Wali Kota Cimahi (non-aktif) Atty Suharti untuk menggunakan hak pilihnya.

Saat ini Atty, yang mencalonkan diri lagi sebagai wali kota, tengah tersandung perkara hukum dan mendekam di ruang tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Yayat mengatakan, Atty harus mendapatkan izin dari KPK agar bisa menyalurkan hak pilihnya di Cimahi.

"(Kalau dapat izin), yang pasti ke sini, enggak dijemput, enggak ada aturannya. Enggak bisa, KPPS itu melayani rutan yang berada di Cimahi saja. Hak pilih harus dilakukan hari ini," ujar Yayat saat memantau situasi pemilihan calon kepala daerah Kota Cimahi di TPS 36 Stasiun Kereta Api Cimahi, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (15/2/2017). 

Atty dan suaminya Itoc Tochija ditangkap oleh KPK terkait dugaan suap proyek Pasar Atas Cimahi.

Calon wali kota nomor pemilihan 1 itu telah ditetapkan sebagai tersangka dan menjadi tahanan KPK. Namun, kondisi itu tak menghilangkan hak pilihnya.

Yayat menambahkan, hingga saat ini pihaknya pun belum menerima informasi apakah Atty akan menggunakan hak pilihnya atau tidak.

"Saya belum mendapat informasi yang bersangkutan akan memberikan suaranya atau tidak," ucapnya.

Yayat menyatakan bahwa partisipasi masyarakat pada Pilkada Kota Cimahi cukup tinggi. Hingga pukul 09.30, partisipasi masyarakat sudah mencapai 40 persen.

"Alhamdulillah, tidak ada laporan ke saya yang terkait masalah-masalah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com