KOMPAS - Masyarakat Panjalu di kaki Gunung Sawal, Ciamis, Jawa Barat, sudah berpuluh tahun melestarikan upacara tradisional Nyangku yang maknanya membersihkan diri dan menerangi (nyaangan) kehidupan. Seiring bergulirnya zaman, ritual itu meneguhkan perkawinan beragam seni budaya.
Pada ritual Nyangku tahun 1438 H yang digelar Senin, 26 Desember 2016 lalu, tiga seni utama menjadi pembuka yakni buta kararas tilas, bebegig, dan wayang landung Panjalu. Namun, festival budaya yang berlangsung sejak 22 Desember itu menampilkan pula tradisi samida, genta kahuripan, dan seni tradisional Sunda lainnya.
Selain itu, digelar pula tradisi bernuansa agama, seperti Mauludan Pemerintah Desa Panjalu, seni-seni religi, debus, dan memuncak pada ritual Nyangku. Nyangku, yang diisi dengan ritual sakral mencuci benda-benda pusaka, tetap jadi nomor satu. Sementara aneka seni budaya lainnya jadi pendukung meski akhirnya pergelaran itu menjadi perkawinan aneka seni tradisi Sunda pada khususnya, dan Nusantara pada umumnya.
Puncak ritual adat Nyangku biasa dilakukan hari Senin atau Kamis di akhir bulan Mulud Tahun Hijriah. "Festival tahun ini agak inovatif. Tak hanya upacara sakral Nyangku, tapi seni-seni di seantero Ciamis sedapat mungkin ditampilkan. Malah tahun lalu seni rakyat Lampung ditampilkan di Panjalu," ujar Ketua Panitia Nyangku 2016 Asep Rahmat ditemui di Panjalu.
Prosesi ritual adat itu dihadiri ribuan orang sehingga berkembang menjadi pesta rakyat yang menumbuhkan perekonomian lokal. Ratusan pedagang setempat dan pedagang musiman memanfaatkan pesta rakyat untuk mengais rezeki.
"Ritual ini memberikan manfaat bagi perekonomian setempat. Begitu pula bagi Situ Lengkong yang merupakan obyek wisata minat khusus ziarah," ujar Bupati Ciamis Iing Syam Arifin.
Pemangku Adat Panjalu, R Hendar R Cakradinata, menambahkan, tradisi Nyangku dalam bahasa Sunda adalah nyaangan atau menerangi kehidupan dengan melihat sejarah dan memperbaiki perilaku ke depan. Tujuannya agar kehidupan lebih baik lagi mulai dari ekonomi, sosial budaya, hingga tata lingkungan.
Pulau Koorders
Panjalu merupakan sebuah desa sekaligus ibu kota Kecamatan Panjalu, berlokasi sekitar 35 kilometer utara Ciamis. Kecamatan ini terletak di kaki Gunung Sawal yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Bandung. Warga Panjalu, selain masyarakat agraris, juga dikenal sebagai warga yang kreatif dan ulet. Banyak di antara mereka bergerak di bidang perdagangan (terutama besi) yang memenuhi sentra-sentra kerajinan logam di Bandung.