Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Jalan Rusak Diperbaiki, Lubang Baru Tetap Bermunculan

Kompas.com - 09/02/2017, 12:19 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Jalan di sepanjang wilayah Jawa Tengah masih banyak yang rusak, dan berlubang. Meski saat ini pemerintah sudah gencar memperbaikinya, namun banyak jalan masih tetap rusak.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sejumlah jalan protokol sudah mulai diperbaiki seperti terlihat di Jalan Profesor Dr Hamka Semarang.

Jalan berlubang sudah mulai ditambal, namun di beberapa titik masih ada lubang baru yang belum tersentuh perbaikan.

Misalnya, Jalan Siliwangi, Kota Semarang, terutama dari arah kota menuju Kabupaten Kendal. Jalan nasional itu meski sudah diperbaiki, namun di beberapa titik muncul lubang baru, sehingga membahayakan pengendara jalanan.

Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen (LP2K) Jawa Tengah, Ngargono meminta agar pemerintah segera memperbaiki jalan rusak. Dia minta agar tim perbaikan jalan ditambah.

“Katanya Jateng tanpa lubang. Kami minta agar tim ditambah. Jangan hanya tim untuk jalan rusak, tapi tim yang mencatat korban,” kata Ngargono di Semarang, Kamis (9/2/2017).

Ngargono juga mencatat, jalan berlubang juga menimbulkan korban jiwa. Berdasarkan catatannya, korban jiwa bertambah 1 orang di jalan Pantura, Kabupaten Demak.

“Saya kira ada tambah 1 yang meninggal di jalan Pantura di Demak. Kalau Jateng ada (jalan) yang lubang, masyarakat tidak berpikir itu jalannya siapa, yang penting jalan rusak di Jateng diperbaiki,” ucapnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebelumnya mencatat ada empat pengendara yang tewas akibat terperosok di jalan berlubang. Empat korban tewas itu yaitu dua orang dari Kabupaten Purworejo, satu orang dari Kabupaten Kendal, lalu di Jalan Pantura Barat ada 1 orang. Oleh

karenanya, dia minta agar penambalan jalan berlubang di wilayah Jateng dilakukan secepat mungkin untuk menghindari adanya korban jiwa.

“Saya tidak terima jika ada yang jatuh lalu meninggal. Maka, negara harus tanggung jawab. Kalau (warga) marah bisa dijelaskan, tapi kalau sudah meninggal gimana menjelaskannya,” kata Ganjar, kala itu.

Baca juga: Ganjar: Saya Tidak Terima jika Ada yang Jatuh Lalu Meninggal..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com