Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemilik Tembakau Sintetis Ganesha Seberat 22 Kilogram Diburu

Kompas.com - 08/02/2017, 13:55 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kepala Polres Bogor Ajun Komisaris Besar AM Dicky mengatakan bahwa polisi sudah mengantongi gambaran jaringan pengedar pasca-terungkapnya kepemilikan 22 kilogram narkotika baru tembakau sintetis merk Ganesha di wilayah Megamendung, Puncak, Bogor, akhir Januari 2017.

"Untuk pemilik (Ganesha) belum bisa kita pastikan. Tapi yang pasti saat ini kita sedang telusuri jaringannya di Bogor," ungkap Dicky, di Mapolres Bogor, Rabu (8/2/2017).

Dicky menambahkan, tembakau sintetis Ganesha termasuk ke dalam golongan narkotika golongan I setelah diterbitkannya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2017. Di dalam tembakau itu, lanjut Dicky, mengandung zat AB Fubinaca.

"Dari hasil uji lab Satnarkoba Polres Bogor terhadap temuan Ganesha itu, diketahui mengandung zat kimia cannabinoid syntetic jenis AB Fubinaca," kata Dicky.

Dirinya menjelaskan, Ganesha ini berbahaya karena sudah dicampur kimia mirip sabu atau putaw. Jika digunakan secara terus-menerus dalam dosis tertentu, dapat merusak syaraf.

Dia menduga, tembakau Ganesha itu diproduksi oleh jaringan di luar Bogor. Dicky mengatakan, tembakau sintetis itu sengaja disimpan untuk dikirim ke kawasan Puncak, Bogor.

Meski ini merupakan temuan terbesar narkotika di kawasan Puncak, lanjut dia, namun pengguna dan pengedar narkoba di Bogor masih didominasi ganja dan sabu. Hal itu terbukti dari pengungkapan kasus penyalahgunaan narkoba selama sebulan terakhir di wilayah hukum Polres Bogor.

Dari 22 tersangka yang diamankan, total barang bukti yang disita oleh kepolisian adalah 1,21 ons sabu dan 1,76 kilogram ganja.

"Masih didominasi sabu dan ganja. Kalau pemakai Ganesha masih relatif sedikit," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com