Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pedagang Akhirnya Mau Pindah ke "Skywalk" Teras Cihampelas

Kompas.com - 08/02/2017, 11:00 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Keberadaan jembatan layang di atas udara atau skywalk Teras Cihampelas yang diresmikan pada Sabtu (4/2/2017) membawa angin segar bagi para pedagang. Setelah bertahun-tahun menggelar lapak di trotoar, kini ratusan pedagang mulai "melayang".

Selain mendapat lapak baru, para pedagang pun mengapresiasi pola "membujuk" yang dilakukan Pemerintah Kota Bandung. Pasalnya, tak ada perundingan alot selama proses relokasi.

Binar raut bahagia terpancar dari wajah Dadang Yost (41), seorang pedagang pernak-pernik di skywalk Teras Cihampelas. Dia mengisahkan, wacana relokasi PKL Cihampelas sudah berembus sejak tahun 2015 lalu seiring dengan rencana pembangunan skywalk Cihampelas tahap satu yang semula akan menghubungkan kawasan Tamansari dengan Cihampelas.

Sekitar pertengahan tahun 2016, para pedagang mulai waswas lantaran wacana itu kian kencang. Pendataan pedagang pun dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung.

"Proses negosiasi sudah lama. Dulu ada wacana setahun lalu, baru akhir tahun kemarin dieksekusi," ucap Dadang saat berbincang dengan Kompas.com beberapa waktu lalu.

Proses negosiasi rampung, Senin (30/1/2017), Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengundang 192 pedagang yang terdata untuk berkumpul di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum.

Sebelumnya, para pedagang sempat berdemo menanti masa depan nasibnya. Namun, setelah mendapat penjelasan langsung dari Ridwan Kamil, pedagang akhirnya melunak.

"Tidak ada gejolak, sebelum ada pembangunan kita terus musyawarah. (Pedagang) di bawah yang belum kebagian juga ngerti, relatif aman," kata Dadang sambil merapikan dagangannya.

KOMPAS.com/Dendi Ramdhani Suasana di skywalk Teras Cihampelas, Bandung.

Sukma (38), seorang pedagang aksesori, mengatakan, ada kesepakatan tertulis antara pedagang dan Pemerintah Kota Bandung selaku pemilik aset Teras Cihampelas.

"Kami hadir ke pendopo, isinya bahwa lapak ini tidak boleh disewakan dan dijual, harus satu nama, tak bisa diwakilkan. Rencananya mau memberikan kredit melati juga untuk tambahan modal. Pembagian kiosnya dikocok," ujarnya.

Sukma mengaku lega lantaran saat ini pedagang bisa menjalankan usahanya di tempat yang legal. Namun, dia berharap, proyek skywalk Cihampelas tahap dua segera dimulai agar pedagang lain yang belum mendapat jatah segera dipindahkan.

"Kalau lagi ramai, ya ramai, asal jangan ada pedagang di bawah yang berjualan. Lahan parkir juga masih terbatas, mungkin itu kekurangannya," tuturnya.

(Baca juga: Relokasi PKL Cihampelas, Buah Kepercayaan Pedagang dan Ridwan Kamil)

 


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com