Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pergerakan Tanah di Bantarkalong Sukabumi Meluas

Kompas.com - 07/02/2017, 17:16 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Bencana pergerakan tanah di Desa Bantarkalong, Kecamatan Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat meluas. Saat ini, bertambah satu kampung, sebelumnya terdata tiga kampung.

Data terkini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi hingga Selasa (7/2/2017) sekitar pukul 15.00 WIB mencatat, sebanyak 40 unit rumah terdampak dengan jumlah 42 kepala keluarga (KK) yang berjumlah 185 jiwa. Sedangkan yang mengungsi 15 kK dengan jumlah 70 jiwa.

Selain itu, Madrasah Diniyah Madrasah Diniyah (MD) Nurul Huswatun Hasanah yang berjumlah empat lokal nyaris ambruk dan jalan lingkungan retak-retak, amblas hingga terdapat yang putus.

"Data awal tiga kampung, setelah dicek lagi ke lokasi ada satu kampung, yaitu kampung Pasirgerong. Tiga yang lainnya Bojonghaur, Citiis dan Pasirjambu," kata Kepala Bidang Kedarutan dan Logistik, BPBD Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo, di lokasi Kampung Bojonghaur, Selasa sore.

Usman menuturkan, empat lokasi yang terdampak bencana pergerakan tanah ini tersebar dan berjauhan. Dua lokasi terparah terletak di Kampung Bojonghaur dan Citiis. Tiga rumah ambruk di Bojonghaur dan dua rumah ambruk di Citiis.

"Semua warga yang rumah ambruk, rusak sedang sudah mengungsi ke rumah keluarganya. Kami tidak mendirikan tenda bagi pengungsi, sebab mereka ingin mengungsi ke sanak keluarganya," ujar dia.

Salah seorang warga, Nurhayati (24), mengaku rumahnya ambruk. Saat ini, dia dan suami serta keluarganya mengungsi di rumah orangtuanya. Rumah orangtuanya masih di kampung sama, hanya sekitar 200 meter dari lokasi.

"Sementara mengungsi ke rumah mertua. Alhamdulillah rumahnya tidak rusak," ungkap Nurhayati warga Kampung Bojonghaur.

(Baca juga: 4 Rumah Ambruk akibat Pergerakan Tanah di Sukabumi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com