Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Magelang Akan Bicara soal "Kota Layak Anak" di Markas PBB

Kompas.com - 07/02/2017, 16:47 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com — Wali Kota Magelang Sigit Widyonindito diundang untuk memaparkan prestasinya di forum sidang ke-61 Commission on The Status of Women di Markas Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, 13-17 Maret 2017.

"Kami diundang untuk hadir di forum tersebut karena Kota Magelang dinilai mempunyai komitmen yang tinggi terhadap kebijakan pemberdayaan perempuan dan anak," ujar Sigit, Selasa (7/2/2017).

Sebelumnya, Sigit juga pernah diundang ke Nepal dan Eropa untuk memaparkan materi yang sama tentang perempuan dan anak. Sigit mengatakan, di PBB, dia akan bergabung dengan delegasi Indonesia bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise.

“Untuk materi yang disampaikan dan ditularkan tentang pemberdayaan perempuan dan jender. Dulu, pernah di Nepal untuk masalah kota layak anak,” ujar Sigit.

Kota Magelang, Jawa Tengah, sudah tiga kali menyabet penghargaan dari pemerintah pusat sebagai kota layak anak.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang, Wulandari Wahyuningsih, menambahkan, pemerintah daerah memang perhatian terhadap perlindungan perempuan dan anak, tidak hanya secara fisik dan mental, tetapi juga pemberdayaannya.

“Ke depan, kami akan memenuhi pemberdayaan ekonomi perempuan,” ungkap Wulan.

Pihaknya memiliki sejumlah wadah untuk upaya tersebut, di antaranya Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS), Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga (UP2K), dan PKK.

Selain itu, lanjut Wulan, ada pelatihan home industry, membuat pusat kegiatan dan membuat koperasi PKK. Nantinya akan ada fasilitas membuat jaringan dengan dinas perindustrian dan perdagangan, dinas sosial, serta lembaga lainnya.

Pihaknya juga terus melakukan upaya peningkatan kualitas perempuan melalui Keluarga Berencana (KB), Posyandu, BKB, BKR, PKK, puskesmas ramah anak, RW ramah anak, sekolah ramah anak, dan lainnya.

"Perempuan dan anak harus makin terlindungi haknya,” kata Wulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com