Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar: Saya Tidak Terima jika Ada yang Jatuh Lalu Meninggal..

Kompas.com - 07/02/2017, 08:50 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta penambalan jalan berlubang di wilayah Jateng dilakukan secepat mungkin untuk menghindari adanya korban jiwa.

“Saya tidak terima jika ada yang jatuh lalu meninggal. Maka, negara harus tanggung jawab. Kalau (warga) marah bisa dijelaskan, tapi kalau sudah meninggal gimana menjelaskannya,” kata Ganjar di rumah dinasnya Puri Gedeh Semarang, Selasa (7/2/2017).

Menurut Ganjar, akibat jalan berlubang sudah ada pengguna jalan yang meninggal dunia. Berdasar laporan yang diterimanya melalui media sosial, setidaknya ada empat pengendara yang tewas akibat terperosok di jalan berlubang. Empat korban tewas itu yaitu dari dua orang dari Kabupaten Purworejo, satu orang dari Kabupaten Kendal, lalu di Jalan Pantura Barat ada 1.

“Yang saya catat itu ada empat, itu baru melalui sosial media. Saya minta warga hati-hati dulu, saya buat tim untuk mempercepat itu,” ujar politisi 48 tahun ini.

Ganjar mengakui, problem jalan berlubang saat ini memang terjadi di sejumlah tempat, salah satunya karena faktor cuaca. Di Jawa Tengah, jalan berlubang terjadi di hampir seluruh jalan, baik jalan nasional, jalan provinsi dan jalan kabupaten.

“Jalan desa juga kadang rusak, dan komplain tentang jalan ini selalu ke saya. Kalau jalan provinsi dua tahun ini banyak dibeton, dan relatif tahan kalau sama air. Tapi jalan yang diperbaiki menggunakan aspal beberapa berlubang,” kata dia.

Untuk mempercepat penanganan, pemerintah telah membentuk tim percepatan penanganan jalan berlubang. Selain tim, Pemprov Jateng juga memaksimalkan tugas pengamat jalan yang melaporkan dan mencatat setiap jalan berlubang yang ditemukan.

“Yang aspal memang luar biasa rusaknya. Tapi secara sistem, kita punya pengamat jalan, jadi saya yang jamin. Kalau ada jalan rusak, dilaporin ke saya pasti dibenerin, kecuali jalan yang belum disentuh sama sekali,” ucapnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com