Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kader PDI-P Jateng Ikuti Apel "Setia Megawati Setia NKRI"

Kompas.com - 05/02/2017, 15:09 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Sebanyak 98.000 kader dan pengurus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengikuti "Apel Siaga: Setia Megawati, Setia NKRI" yang digelar secara serentak di 35 Kabupaten/Kota se-Jawa Tengah, Minggu (5/2/2017) pagi.

 

Sekretaris DPD PDI-P Jawa Tengah, Bambang Kusriyanto mengatakan apel siaga ini sebagai tindak lanjut pidato Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri di Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Bambang mengatakan hal tersebut di sela-sela apel di Stadion Pandanaran, Ungaran, Kabupaten Semarang. 

Beberapa waktu lalu, Megawati menegaskan janji setia kader PDI-P se Indonesia untuk mengawal pemerintahan Jokowi-JK.

"Pidato ibu Megawati, bahwa kalau Pak Jokowi dan Pak Jusuf Kalla ini ada yang macam-macam, maka laporkan kepada kami. Anak-anak kami, demi bangsa dan negara jiwapun diberikan," kata Bambang.

Bambang mengatakan, dalam kondisi politik nasional akhir-akhir ini, seluruh kader dan pengurus PDI-P wajib mengikuti perkembangan.

Isu terakhir, kata dia, PDI-P dikait-kaitkan dengan PKI. Padahal tegasnya, paham yang dianut PDI-P adalah paham Pancasila.

(Baca: Surat Megawati: PDI-P Tak Ada Kaitan PKI ataupun Komunisme)

Gerakan-gerakan yang hendak menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK ini, tandasnya, memanfaatkan momentum Pilkada DKI Jakarta guna memuluskan tujuannya.

"Sebetulnya pokok permasalahannya adalah pencalonan Gubernur DKI, namun ada indikasi ingin ditunggangi orang-orang yang menjatuhkan pemerintahan Jokowi-JK," imbuhnya.

Apel Siaga, Setia Megawati-Setia NKRI yang digelar di Stadion Pandanaran diikuti seluruh kader PDI-P dari 19 Pengurus Anak Cabang (PAC) se Kabupaten Semarang yang berjumlah 2.700 orang.

Bertindak sebagai inspektur apel adalah Ketua DPC PDIP Kabupaten Semarang, Ngesti Nugraha yang juga Wakil Bupati Semarang.

Para peserta apel dengan pakaian dominan merah ini nampak kompak mengenakan ikat kepala merah putih.

Mereka bersama-sama menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, pembacaan Pancasila serta mengheningkan cipta untuk pahlawan nasional.

Selain itu juga dibacakan "Dedication of Life", yang pernah diucapkan Soekarno pada 10 September 1966.

(Baca: Surat Megawati: PDI-P Tak Ada Kaitan PKI ataupun Komunisme)

Ketua DPC PDI-P Kabupaten Semarang Ngesti Nugraha mengatakan, melalui apel siaga ini, pihaknya ingin mengirimkan pesan bahwa PDI-P tetap setia dengan Pancasila dan NKRI.

Ia ingin mengajak kepada seluruh kader dan pengurus PDIP untuk meluruskan kabar yang beredar di media sosial akhir-akhir ini yang mengait-ngaitkan PDI-P denga PKI.

"Beberapa hari yang lalu ibu Mega sudah membuat surat resmi yang disampaikan kepada kami, bahwa PDI Perjuangan ini adalah anti PKI. Bahwa di negara kita adalah Negara yang berpancasila, yang berketuhanan. Jadi isu-isu itu tidak betul dan itu harus kita luruskan bersama-sama," kata Ngesti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com