Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Relokasi PKL Cihampelas, Buah Kepercayaan Pedagang dan Ridwan Kamil

Kompas.com - 03/02/2017, 13:40 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jembatan layang bagi pedestrian atau dikenal dengan nama Skywalk Cihampelas atau Teras Cihampelas di Kota Bandung telah resmi dibuka untuk umum sejak Rabu (1/2/2017).

Proyek yang menyedot dana lebih dari Rp 40 miliar itu mulai ditempati 192 pedagang kaki lima yang terdata.

Sebelum ada Skywalk, wisata belanja di Jalan Cihampelas tampak kumuh. Para PKL berlapak di area pedestrian dan berkontribusi mengganggu arus lalu lintas.

Namun, kini Jalan Cihampelas telah bersih dari PKL. Pemerintah Kota Bandung menjanjikan ada penghidupan yang layak jika mereka mau pindah ke Skywalk. Proses kepindahan para PKL Cihampelas relatif tak ada gejolak.

Upaya lobi dilakukan oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Ridwan menuturkan, proses negosiasi dengan para pedagang memakan waktu lebih dari setahun.

Dia mengaku, para PKL sempat berunjuk rasa karena resah menunggu kepastian nasib mereka.

Ridwan bergegas mengumpulkan para pedagang di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Senin (30/1/2017) lalu. Setelah mendapat penjelasan, para pedagang mulai tenang dan lega.

"Pada dasarnya, prinsip Pemkot Bandung ini tidak akan pernah menggusur tanpa solusi. Kadang-kadang dalam proses rumor-rumornya itu seringkali terjadi provokasi-provokasi kan. PKL ini sempat demo gara-gara ketidaktahuan," ucap Ridwan saat ditemui di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Jumat (3/2/2017).

Cara-cara seperti sudah terbaca sehingga Ridwan meluangkan waktu untuk bersilaturahim dan menjelaskan langsung kepada pedagang. Kepercayaan dari para PKL pun mulai dituai.

"Inilah pola yang akan kita lakukan untuk seluruh penataan PKL di Kota Bandung. Ada solusi, komunikasinya langsung dari saya, diundang ke Pendopo. Mereka merasa dimanusiakan, dihormati, aspirasinya didengar," kata dia.

Ia berpendapat bahwa relokasi itu berjalan lebih tertib. Itu karena Pemkot Bandung telah memiliki yang tidak merugikan secara ekonomi bagi para pedagang.

"Mengapa mereka rela? Karena mereka tahu bahwa secara ekonomi enggak akan ada kerugian karena dipindahkannya enggak terlalu jauh," kata dia.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com