Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Anak yang Disembunyikan Pemilik Panti Asuhan Dievakuasi dari Sebuah Rumah

Kompas.com - 01/02/2017, 12:39 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Satuan Resor Kriminal Polresta Pekanbaru kembali mengamankan dan mengevakuasi tujuh anak yang masih disembunyikan pemilik Panti Asuhan Tunas Bangsa, Lili Nurhayati (49).

"Anak-anak disembunyikan oleh pemilik panti Lili di daerah Kampung Dalam dan Yampan di sebuah rumah milik saudari Ita," kata Kepala Satreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto di Pekanbaru, Rabu (1/2/2017).

Lima anak dievakuasi, Selasa (31/1/2017) pada pukul 18.00 WIB, diserahkan ke penyidik oleh suami Lili, Agus Hendra. Mereka adalah SS, TH, SK, SA, dan SA.

Kemudian tujuh anak dan satu orang dewasa dievakuasi ke daerah Tampan dan Kampung Dalam pada Rabu (1/2/2017) Pukul 02.00 WIB dini hari. Ketujuh anak tersebut atas nama M, SR, SR, SF, M, MR, SH, dan satu orang dewasa, Aisyah, yang merupakan pengasuh panti.

"Untuk kegiatan Selasa malam dan Rabu dini hari total sudah ada 12 anak dan 1 orang dewasa yang diamankan dan dievakuasi ke dinas sosial provinsi," ujar Bimo.

Sejak kasus ini bermula, pada Jumat (27/1/2017), polisi telah menyegel Panti Asuhan Tunas Bangsa di Tenayan Pekanbaru yang diduga menjadi latar kematian M. Zikli, balita berusia 1 tahun 8 bulan.

Saat itu, dua anak dievakuasi dari lokasi kemudian beberapa hari berselang ditemukan lagi tiga anak yang dititipkan di rumah aman Dinsos Riau.

Dengan demikian total sekarang ada 17 anak dan satu orang dewasa ditampung Dinsos. Saat ini berdasarkan pemeriksaan telah ditetapkan pemilik panti, Lili sebagai tersangka dugaan kekerasan yang mengakibatkan luka berat dan kematian bayi M.Zikli.

Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim telah menahan tersangka setelah dilakukan pemeriksaan sekitar 12 jam. Penyidik juga mengembangkan penyelidikan terhadap Suami dan anak tersangka, Agus Hendra dan A serta dua pekerja panti S dan Ai.

(Baca juga: Cerita Penghuni Panti Jompo Hidup di Kamar Kumuh hingga Makan Kecoa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com