Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Material Longsor Dibersihkan, Akses ke Desa Ini Kembali Terbuka

Kompas.com - 30/01/2017, 18:38 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

AMBARAWA, KOMPAS.com - Tim SAR Bumi Serasi dan BPBD Kabupaten Semarang, Senin (30/1/2017) pukul 09.00 mulai bisa membuka sejumlah akses jalan di desa Wirogomo, Banyubiru, Kabupaten Semarang yang sebelumnya tertutup longsor.

Peristiwa longsor pada Minggu (29/1/2017) petang sebelumnya menutup dua ruas jalan, masing-masing jalan menuju Dusun Jeruk Wangi dan menuju Wirogomo Krajan.

Sebuah excavator milik BPBD Kabupaten Semarang mempercepat membesihkan material longsor yang sebagian besar berupa lumpur, batu dan pepohonan.

Menurut Kades Wirogomo Suwignyo, material longsor merupakan tanah yang mengelupas dari bukit Lereng Gunung Kelir setinggi 700 meter. Setelah meluncur dari atas bukit dengan sudut kemiringan mencapai 70 derajat ini menutup jalan dusun Jeruk Wangi, kemudian longsoran masih meluncur dan berhenti di jalan poros desa Wirogomo.

Menurut dia, kondisi tanah di lokasi longsor tidak ada sumber mata air namun vegetasi yang dulunya tanaman keras sudah berubah menjadi lahan tanaman produktif.

"Tanah yang longsor sudah berubah fungsi dari tanaman keras menjadi lahan produktif. Kita akan evaluasi, ke depan prosentase tanaman tanaman keras harus lebih banyak," ujarnya.

Akibat tertutupnya dua akses jalan ini, aktivitas warga pun praktis terganggu. Banyak anak sekolah dan warga yang akan berangkat bekerja terpaksa terlambat bahkan banyak yang memutuskan pulang kerumah. Mereka yang tetap berangkat beraktivitas, harus memutar melalui Desa Sepakung yang jarak dan waktu tempuhnya lebih panjang.

"Banyak anak sekolah dan warga yang tidak bekerja," katanya.

Semetara itu Kepala BPBD Kabupaten Semarang, Heru Subroto menngingatkan kepada warga sekitar agar tetap meningkatkan kewaspadaan menyusul di lokasi masih berpotensi terjadi longsor susulan.

Berdasarkan pantauannya, puluhan kubik sisa material longsor yang berada di atas bukit masih terlihat bergerak turun. Material berupa tanah dan bebatuan itu mengarah ke sebuah sungai yang berlokasi di Dusun Jeruk Wangi.

"Kami sudah menyarankan agar dibuat cekungan terasiring dibeberapa titik, untuk mengantisipasi material longsor langsung meluncur ke bawah," jelasnya.

Sementara pada waktu yang hampir bersamaan, Minggu (29/1/2017) pukul 17.30 longsor juga terjadi di dusun Wonokasihan, Kecamatan Jambu. Rumah Ngadi (52), tepatnya du RT 07 RW 08 dusun Wonkasihan ambrol dibagian dapur karena diterjang longsor dari bukit yang ada di belakang rumah.

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu. Sedangkan kerugian material masih dihitung oleh petugas setempat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com