Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Sapi Mati Mendadak Diduga Terjangkit Penyakit SE

Kompas.com - 30/01/2017, 12:36 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Kepala Dinas Peternakan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Dani Suhadi mengatakan, puluhan ekor sapi di Kecamatan Amarasi Timur, Kabupaten Kupang, mati mendadak.

Menurut Suhadi, penyebab matinya sapi yang berjumlah di atas 50 ekor itu diduga diakibatkan oleh penyakit SE atau Septicaemia Epizootica atau lebih dikenal dengan penyakit ngorok (ralat-sebelumnya disebutkan Bovine Spongiform Encephalophaty atau BSE).

“Memang tadi pagi kami dikasih tahu bahwa ada puluhan sapi yang mati mendadak, sehingga kita lagi persiapkan tim reaksi cepat untuk berangkat ke Kabupaten Kupang guna melakukan identifikasi,” ucap Suhadi.

Tim dari Dinas Peternakan Provinsi NTT diterjunkan ke lokasi lanjutnya, Setelah pihaknya tidak memeroleh informasi secara lengkap dari Dinas Peternakan Kabupaten Kupang.

Dugaan penyakit SE yang menyerang sapi milik warga itu, lanjut Suhadi, lantaran pada pekan lalu di Kelurahan Naunu, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, terdapat lima ekor sapi mati mendadak.

Setelah tim diturunkan dan dilakukan pemeriksaan, akhirnya diketahui kalau penyebab matinya sapi itu akibat penyakit SE.

“Kami kuatir jangan sampai kasusnya ini sama dan mereka terlambat memberitahukan kepada kita untuk lakukan pengobatan sekaligus vaksinasi, karena musim-musim seperti ini kalau lingkungan yang kurang bersih, maka virus itu akan menyerang sapi. Jadi besok siang baru kami bisa tahu jumlah sapi yang mati dan penyebab matinya sapi itu,” ucap Suhadi.

Berita ini telah diedit karena kesalahan penulisan. Dugaan penyakit yang menyerang sapi adalah Septicaemia Epizootica (SE) atau lebih dikenal dengan penyakit ngorok, bukan Bovine Spongiform Encephalophaty (BSE) seperti ditulis sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com