Kunjungi Pesantren, Kapolda Jabar Bahas Rencana Program Polisi Santri

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Polda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan mengunjungi sahabat dan saudara lamanya di Pondok Pesantren Sukahideung, Kecamatan Sukarame dan Cipasung, Kecamatan Singaparna, Senin (30/1/2017).

Sebelumnya, jenderal bintang dua asal Tasikmalaya ini pun mendatangi Padepokan Silat Pajajaran di Kecamatan Sukaraja.

"Ini main saja bukan kunjungan resmi, saya berkeliling ke pesantren Sukahideung dan Cipasung untuk bertemu saudara dan sahabat lama tak bertemu," ujar Anton di hadapan salah satu pimpinan Pesantren Cipasung KH Ubaidillah, Senin siang.

Namun, dalam pertemuan tersebut, Anton juga mengaku membahas rencana program polisi santri di seluruh kota/kabupaten se-Jawa Barat. Nantinya, polisi santri akan dipilih di tiap polres dan akan dikumpulkan di Polda Jawa Barat.

Selanjutnya, mereka akan mendapatkan pendidikan untuk menuntut ilmu tentang agama Islam di pesantren masing-masing wilayahnya.

"Calon polisi santri nanti akan dipilih setiap anggota yang memiliki kemampuan lebih tentang pendidikan agama. Mereka nantinya akan dididik dan ditempatkan di tiap pesantren yang ada di wilayahnya untuk seluruh polres di Jawa Barat," kata dia.

Rencananya, polisi santri akan diambil 20 anggota di setiap Polres di Jawa Barat. Dalam waktu dekat ini, program itu akan segera diberlakukan dan dijalankan oleh Polda Jawa Barat.

"Realisasinya akan dilakukan dalam waktu dekat ini. Proposalnya sudah dibuat dan akan diajukan segera," kata dia.

Sebelumnya, saat dirinya menjabat sebagai Kepala Polwil Priangan Timur telah memberlakukan polisi berhijab dan anggota Dalmas Berdzikir. Dengan terobosan itu, akhirnya programnya bisa mendapatkan respons dan mulai diberlakukan sampai ke tataran daerah dan pusat.