Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gara-gara Musim Hujan, Durian Kumbo Karno Pun Hilang..

Kompas.com - 29/01/2017, 11:44 WIB
Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Agus Umar (40), terlihat kecewa saat durian yang diinginkannya tidak ada. Padahal ia sudah menanyakannya kepada setiap pedagang durian yang ada di sepanjang jalan Darupono Kaliwungu Selatan Kabupaten Kendal Jawa Tengah.

Untuk mengobati kekecewaannya, lelaki asli Jepara itu, akhirnya memilih durian khas Kendal Jawa Tengah, lainnya. Bersama dua temannya, Umar, membelah 4 durian yang besarnya seukuran bola futsal.

“Kalau musim durian tiba, Saya selalu menikmati buah kesenanganku ini di sini. Selain banyak pilihan, bisa menikmati pemandangan hutan jati, “ kata Umar, Minggu ( 29/1/2017).

Umar mengaku, dirinya mencari durian Kumbo Karno. Durian asli Kendal itu, rasanya enak, isinya (pongge) kecil dan dagingnya tebal. Namun yang dicari tidak ada. Akhirnya ia memilih durian lokal,yang banyak ditanam oleh petani durian.

Durian tersebut, isinya memang besar, tetap dagingnya tipis dan agak lembek. Manisnya juga kurang. Rasanya tidak senikmat durian Kumbo Karno.

“Sebenarnya, saya ingin memberi kejutan kepada kedua teman yang saya ajak ini, ” ujarnya.

Umar mengaku sudah biasa berburu durian Kumbo Karno, setiap musim durian di Kendal.

Sementara teman Umar. Faizin, mengaku tidak maniak dengan durian. “Saya diajak mas Umar. Katanya di sini ada durian yang sangat enak, namanya durian Kumbo Karno,” kata Faizin.

Lelaki asal Tegal ini, mengaku penasaran dan kemudian ikut ajakan mantan teman kuliahnya itu. “Yang kita cari tidak ketemu. Tapi setidaknya, Saya bisa menikmati durian di pinggir hutan jati ,” tambahnya sambil tertawa ringan.

Gagal panen

Buah durian, mudah kita jumpai di sepanjang jalan Darupono Kaliwungu Selatan Kendal, saat musim seperti ini. Di jalan yang menghubungkan Kendal, Kabupaten Semarang dan kota Semarang ini, memang banyak sekali penjual, durian.

Para penjual itu, memilih tempat itu, selain banyak dilewati orang, karena jalan alternative, juga dikarenakan teduh.

“Ada belasan pedagang yang berjualan di ini,” kata salah satu pedagang durian, Muslih (48).

Sepanjang jalan Darupono, hingga masuk ke Boja Kendal, memang dipenuhi pohon jati dan karet.

Menurut Muslih, tahun ini banyak petani durian yang gagal panen. Sebab musim hujan diiringi dengan angin kencang. Sehingga banyak pohon durian yang rontok buah duriannya. Padahal masih kecil-kecil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com