Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Ketenagakerjaan Kunjungi Ponpes untuk Anak TKI di Banyuwangi

Kompas.com - 28/01/2017, 20:44 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Muhammad Hanif Dhakiri mengunjungi Ponpes Pesantren Putra Putri Queen Assalam di Desa Sumberberas, Kecamatan Muncar, Sabtu (28/1/2017).

Pesantren tersebut memberikan layanan pendidikan untuk anak-anak Tenaga Kerja Indonesia serta menampung purna TKW.

"Semoga ini bisa direplika di daerah lain bagaimana masyarakat ikut mengasuh anak-anak TKI. Istilahnya Comunity Parenting. Selain itu, suami yang istrinya bekerja di luar negeri juga dilatih bagaimana mengasuh anaknya. Bukan hanya menerima uangnya saja, nggak peduli sama anaknya, malah ditinggal nikah lagi. Tapi kasus seperti ini nggak ada di Banyuwangi, ya ibu-ibu," kata Muhammad Hanif Dhakiri yang disambut tawa oleh ibu-ibu yang hadir yang mayoritas adalah purna TKW.

Sementara itu, Muhammad Miftah Arif, pengasuh pondok pesantren Quen Assalam kepada Kompas.com, Sabtu (28/1/2017), mengatakan dari 200-an santri di ponpes yang ia dirikan sejak tahun 2011 itu, hampir 80 persen adalah anak dari TKI yang ada di Banyuwangi.

"Selain ponpes, sudah ada sekolah setingkat SD dan SMP. Dan, hari ini Pak Menteri meletakkan (batu pertama) bangunan untuk sekolah setingkat SMA," jelas Miftah.

Ia mengatakan, sengaja membangun pondok pesantren tersebut agar pendidikan untuk anak-anak TKI, khususnya di Banyuwangi, terjamin.

Miftah menyebutkan, peletakan batu pertama pembangunan ponpes tersebut pada tahun 2011 juga dilakukan oleh Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang saat itu dijabat oleh Muhaimin Iskandar.

"Di sini juga ada TKW purna yang ingin menenangkan diri atau memperdalam ilmu agama, tangan kami terbuka lebar," pungkas Miftah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com