Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sakit Gula dan Jantung, Terduga Otak Pelaku Pembunuh Kuna Minta Dibantarkan

Kompas.com - 26/01/2017, 21:32 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Beralasan menderita sakit gula dan jantung, Siwaji Raja alias SR, terduga otak pelaku pembunuhan Indra Gunawan alias Kuna meminta penyidik agar dirinya dibantarkan.

Permohonan ini dilayangkan keluarganya, namun masih menjadi pertimbangan penyidik.

"Permohonan pembantaran sah-sah saja, namun akan dipertimbangkan," kata Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho kepada wartawan, Kamis (26/1/2017).

Menurut Sandi, sampai hari ini, tersangka Siwaji tetap tidak mengakui keterlibatannya dalam aksi penembakan yang berujung kematian Kuna. Tapi penyidik sudah melengkapi alat bukti yang akan dibuka di persidangan.

"Nanti kita buktikan di pengadilan, tidak masalah tersangka tak mengakui keterlibatannya," ucapnya.

Baca juga: Polisi Periksa Otak Pelaku Pembunuhan Pemilik Toko Senjata di Medan

Diberitakan sebelumnya, Siwaji Raja alias RJ alias SR, terduga otak pelaku pembunuhan Kuna, ditangkap di Jambi pada Minggu (22/1/2017).

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Sandi Nugroho menjelaskan, untuk menangkap Siwaji, pihaknya meminta bantuan Polda Jambi.

"Kita minta Polda Jambi bantu melakukan penangkapan. Pelaku ditangkap terkait kasus pembunuhan Kuna yang sedang didalami penyidik untuk mengungkap motif pembunuhannya," kata Sandi.

Korban Indra Gunawan alias Kuna (45), pemilik toko senjata Kuna Air Riffle & Airfoft Gun di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Kesawan, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, tewas ditembak orang tak dikenal pada Rabu (18/1/2017) pagi.

Tim gabungan Polda Sumut dan Polrestabes Medan berhasil menangkap tujuh pria terduga pelakunya pada Minggu (22/1/2017).

Baca juga: Tujuh Pembunuh Kuna Ditangkap: Dua Ditembak Mati, Tiga Kena Luka Tembak

Dua orang tewas ditembak karena melakukan perlawanan saat diringkus dan tiga pelaku lain ditembak kakinya.

Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel mengatakan, ketujuh pelaku adalah pembunuh bayaran yang dipesan untuk melakukan pembunuhan oleh RJ.

Untuk menjalankan aksinya, para pelaku dijanjikan akan dibayar Rp 2,5 miliar. Sebagai panjar, pemesan menyerahkan uang Rp 50 juta dengan perincian Rp 20 juta untuk joki dan sisanya untuk eksekutor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com