Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Solidaritas, Perawat di Palu Desak Gubernur Jambi Minta Maaf

Kompas.com - 26/01/2017, 12:56 WIB
Erna Dwi Lidiawati

Penulis

PALU, KOMPAS.com – Kemarahan Gubernur Jambi Zumi Zola terhadap para petugas medis di RSUD Raden Mattaher, Jambi, Jumat (26/1/2016), menuai protes dari para perawat di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Sekitar 50 orang perawat dan mahasiswa perawat yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Keperawatan Sulawesi Tengah mendatangi kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Kamis (26/1/2017).

Koordinator aksi lapangan Risman R Djunaidi mengatakan, aksi yang dilakukan para perawat ini merupakan aksi solidaritas terhadap rekan seprofesi mereka di Jambi.

"Cara Gubernur Jambi Zumi Zola benar-benar tidak manusiawi dan kami pun sebagai profesi yang sudah lama berkiprah di dunia kesehatan tentu kami merasa terhina. Soal sidak kami tidak mempermasalahkan, tapi mengapa caranya tidak elegan," kata Risman.

Ia menilai cara Zumi Zola yang melampiaskan amarah di rumah sakit telah mencederai dan melecehkan profesi perawat.

(Baca juga Lihat Perawat dan Dokter Tidur di RSUD, Zumi Zola Banting Kursi)

Risman mengatakan, aksi yang dipertontonkan Zola seolah sedang melakukan penggerebekan terhadap pelaku kejahatan.

"Kami minta Gubernur Jambi Zumi Zola yang terhormat untuk segera meminta maaf kepada para perawat di seluruh Indonesia," kata dia.

(Baca juga Video Zumi Zola Mengamuk: Rumah Sakit Ini Sangat Jelek!)

Selain itu, pengunjuk rasa juga mempersoalkan upah perawat honorer sebesar Rp 500.000 per bulan. Mereka menilai upah ini jauh di bawah upah minimum kota, yakni Rp 2 juta.

Anggota DPRD Sulteng, Mohammad Faizal, yang menemui pengunjuk rasa menyatakan akan menampung aspirasi mereka.

"Permintaan kawan-kawan perawat ini akan saya tampung dan nantinya akan kami bicarakan dengan para anggota dewan lain yang membidangi," ujar Faisal.

Setelah menyampaikan aspirasinya, para demonstran meninggalkan gedung DPRD Sulteng dengan tertib. Mereka menyatakan akan kembali datang ke gedung DPRD jika tuntutan mereka tidak terwujud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com