Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Malas dan Tak Disiplin, Kepsek Didemo Siswanya

Kompas.com - 25/01/2017, 12:29 WIB
Junaedi

Penulis

MAMASA, KOMPAS.com - Ratusan siswa SMA Negeri 1 Tinambung, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, berunjuk rasa di sekolah, Rabu (25/1/2017). Mereka kecewa terhadap kepala sekolah baru, Semmang, yang dianggap tidak layak.

Para siswa menilai bahwa sejak berganti kepsek, sekolah mereka mengalami perubahan drastis. Jam belajar yang semula mulai tepat pukul 07.30 Wita kini menjadi tidak menentu atau bahkan tidak ada pelajaran.

Aksi yang dipimpin Ketua OSIS Ahmad Taufik pada hari kedua unjuk rasa itu menolak penunjukan Semmang sebagai kepsek.

Mereka menganggap Semmang tidak mampu mengelola sekolah hingga proses pendidikan di sekolah berjalan tidak normal dari biasanya.

"Dulu kami belajar dari jam 07.30 sampai 13.30, tapi sekarang kadang belajar kadang tidak. Pak Semmang sendiri selama ini dikenal sebagai guru malas," kata siswa kelas XI IPA tersebut.

Pengunjuk rasa yang menggunakan seragam sekolah itu juga menganggap Semmang mengeluarkan berbagai kebijakan kontroversial yang tidak membawa kemajuan prestasi dan kedisiplinan di sekolah.

Salah satunya kebijakan membuka pintu gerbang sekolah saat belajar. Taufik menilai hal itu bisa memicu siswa untuk bolos sekolah.

Mereka juga menuding Semmang sering mengintimidasi para siswa dan guru yang tidak sejalan dengannya.

"Pak Semmang wajib diganti. Bawa ke sini kepala sekolah lain. Kami akan membuat aksi lebih besar lagi kalau tuntutan kami tidak dipenuhi," kata Taufik.

Dalam unjuk rasa itu, siswa menggelar aksi teaterikal dengan mengusung keranda mayat hingga membakar ban bekas di depan sekolah itu. Hal itu sempat membuat lalu lintas di jalan Trans Sulawesi macet karena aksi itu menutup separuh lebar jalan.

Aparat kepolisian setempat segera memadamkan api pada ban yang dibakar tersebut.

Unjuk rasa berakhir setelah lima perwakilan siswa diterima oleh Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan Abidin. Adapun Semmang sedang berada di luar kota.

"Aksi itu haknya mereka menyampaikan aspirasi, tapi kita ini orang diatur. Aspirasi mereka saya akan sampaikan ke kepsek kemudian kepsek ke dinas," kata Abidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com