Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siaga Bencana sejak Usia Muda

Kompas.com - 24/01/2017, 05:21 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com — Tinggal di daerah rawan bencana memerlukan kesiapan dan kesiagaan dalam menghadapinya. Perlu pengetahuan yang selanjutnya diwujudkan dalam tindakan cepat, tepat, dan terkoordinasi untuk menanggulanginya.

Anak-anak adalah pihak yang paling perlu mendapatkan pengetahuan kebencanaan. Setidaknya, mereka mampu menyelamatkan diri.

Komite Relawan Nusantara Medan pun mengimplementasikan sebuah program pencegahan dini siaga bencana, yaitu Pelajar Siaga Bencana.

Kegiatan perdananya dilaksanakan di Sekolah Islam Terpadu Yayasan Jabal Noor di Jalan Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Sebanyak 43 pelajar SMP kelas VIII semangat mengikuti pelatihan. Materi awal yang mereka terima adalah kebencanaan.

"Karena kita baru saja dilanda gempa bumi, maka materi yang kita sampaikan adalah gempa bumi dan pergerakan tanah supaya adik-adik ini mengetahui apa yang harus mereka lakukan saat gempa datang," kata seorang relawan, Guntur, Senin (23/1/2017).

Koordinator Relawan Nusantara Medan Sugi Prawansyah berharap agar kegiatan ini menjadi pelajaran berguna bagi para pelajar dan dijadikan kegiatan ekstrakulikuler sekolah.

Komite Relawan Nusantara di bawah naungan Rumah Zakat (RZ) memang masih fokus dengan murid-murid Jabal Noor, tetapi tidak menutup kemungkinan dengan sekolah-sekolah lain.

"Dengan menjadi pelajar siaga bencana, para pelajar sigap dan tanggap terhadap bencana yang kapan saja bisa terjadi. Kita akan latih mereka sampai enam bulan ke depan dan fokus dengan materi pengurangan risiko bencana agar saat bencana terjadi, masyarakat dapat mengambil tindakan praktis," ucap Sugi.

Bobby selaku kepala sekolah mengucapkan terima kasih kepada para relawan yang bersedia menjalankan program di sekolahnya. "Harapannya ya berkelanjutan terus karena ini penting buat anak didik kami," kata Bobby.

Di tempat berbeda, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan memberikan sosialisasi dan simulasi penyelamatan saat terjadi gempa kepada pelajar SD Negeri 060911 di Jalan Menteng 7, Kecamatan Medan Denai.

Simulasi merupakan antisipasi bencana untuk mengurangi jatuhnya korban. Pelatihan ini juga diisi materi untuk mewaspadai gempa.

Komandan Tim Reaksi Cepat Pusdalops BPBD Medan Muhammad Yunus mengatakan, SD Negeri 060911 dipilih sebagai tempat pelaksanaan simulasi dan sosialisasi karena bangunan sekolah itu bertingkat.

"Bangunan sekolah ini bertingkat, jadi sangat penting untuk dibuatkan jalur evakuasi untuk mengurangi risiko yang terjadi. Kami dari BPBD Kota Medan akan terus melakukan kegiatan ini kepada warga dan semua sekolah secara berkesinambungan," kata Yunus.

Berdasarkan kondisi geografis, geologis, demografis, dan klimatologis, Provinsi Sumatera Utara masuk kategori rawan bencana.

Berdasarkan indeks risiko bencana 2015 di Sumut, 33 kabupaten dan kota rentan akan bencana alam, seperti gempa bumi, erupsi gunung berapi, tsunami, banjir, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan.

Gubernur Sumut Erry Nuradi mengatakan, perlu upaya menurunkan indeks resiko bencana. Salah satunya dengan menyurati setiap kabupaten dan kota agar meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana banjir dan tanah lonsor sejak November 2016 hingga Februari 2017 karena kondisi iklim ekstrem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com