Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Kementan Musnahkan Ternak yang Terjangkit Antraks di DIY

Kompas.com - 23/01/2017, 18:41 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan, tim Kementerian Pertanian sudah turun tangan dan melakukan pemusnahan terhadap ternak yang positif terjangkit penyakit antraks di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

"Tim kami sudah turun dan dianggap sudah aman, karena kami bergerak cepat. Kita isolasi semua daerah yang kena, ada dua daerah yang kita isolasi. Bukan akan (dimusnahkan), tapi sudah. Dibedakan akan dengan sudah," kata Amran di Semarang, Senin (23/1/2017).

Ia memastikan bahwa saat ini wilayah yang terjangkit antraks telah aman, kendati Posko Penanganan Antraks masih diefektifkan.

"Begitu muncul, kami terima laporan pagi, siangnya kami langsung turunkan tim dan posko. Sekarang masih posko di sana," katanya.

Soal kasus antraks, menurut Amran sebelumnya juga telah ditemukan di Kalimantan. Pihaknya telah mengambil langkah-langkah penanganan dengan cepat melalui tim khusus yang diterjunkan ke lokasi.

"Masih ingat dulu Kalimantan pernah terjadi, kita langsung redam. Kemudian rabies di Bali dengan Pontianak. Kita bergerak cepat karena kita punya tim khusus," ucapnya.

Terkait kekhawatiran masyarakat akan kesehatan daging sapi di pasaran, Amran meminta masyarakat tidak perlu ragu untuk mengonsumsi daging sapi. Namun ia mengingatkan cara mengonsumsi daging sapi yang benar adalah dengan memasaknya hingga matang atau dalam suhu yang tinggi agar bakteri atau penyakit dalam daging mati.

"Kami imbau bahwa ini kalau daging sapi dimasak dalam panas tertentu, suhu tinggi itu tidak ada penyakit," sebutnya.

Ia menambahkan, selain langkah pencegahan pihaknya juga terus melakukan pemantauan terhadap daerah-daerah endemis antraks untuk mengantisipasi kembali munculnya penyakit ini.

"Kita waspadai, kita antisipasi sejak dini. Lebih bagus kalau preventif, jangan kuratif penanganannya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com