Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru Imlek, Omzet Perajin Lilin Ini Bisa Capai Rp 1 Miliar

Kompas.com - 23/01/2017, 15:45 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Warga etnis Tionghoa di Indonesia sebentar lagi akan merayakan Tahun Baru Imlek. Bagi mereka, Tahun Baru Imlek adalah sebuah tradisi leluhur yang mempunyai makna mendalam.

Di Bogor, perayaan Tahun Baru Imlek tiap tahunnya selalu berlangsung meriah. Hal ini tidak hanya dirasakan oleh etnis Tionghoa, tetapi juga seluruh masyarakat Bogor. Tak heran jika masyarakat di Bogor merasa antusias menanti perayaan Tahun Baru Imlek.

Panggah Suryono (35) misalnya. Bagi dia, perayaan Tahun Baru Imlek memberikan berkah dan rezeki tersendiri untuk usaha yang ditekuninya.

Panggah adalah seorang pemilik usaha pembuatan lilin untuk perayaan Tahun Baru Imlek di wilayah Kampung Ciletuh, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Mendekati Tahun Baru Imlek, tentu saja ia kebanjiran order pesanan lilin dalam jumlah yang banyak. Panggah mengatakan, permintaan terhadap lilin merah di tahun ini meningkat sekitar 10 persen dibandingkan tahun lalu.

KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah Sejumlah lilin-lilin Imlek yang dibuat di bengkel usaha milik Panggah Suryono (35) di Kampung Ciletuh, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, siap diantar ke pelanggan-pelanggannya, Senin (23/1/2017)
Mayoritas konsumennya berasal dari wihara-wihara yang berada di Pulau Jawa hingga Sumatera. Biasannya, konsumen sudah memesan lilin buatannya dari dua bulan sebelum Tahun Baru Imlek.

"Alhamdulillah, meningkat. Biasanya pelanggan dari sekitar Bogor. Kami juga mengirim ke Pulau Sumatera dan Kalimantan kalau ada pesanan," ucap Panggah, saat ditemui di bengkel usahanya, Senin (23/1/2017).

Dalam sehari, Panggah mengaku mampu memproduksi 500 lilin berbagai ukuran untuk perayaan Tahun Baru Imlek. Mulai dari ukuran satu kati atau berat 1 ons dan tinggi 13 sentimeter, hingga 2.000 kati atau berat 600 kilogram dan tinggi 3 meter.

"Biasanya kami bikin lilin yang kecil sampai sedang. Namun, ada juga pemesan yang ingin dibuatkan lilin besar sampai tingginya 3 meter. Itu saya buat sampai satu minggu," kata Panggah.

Soal harga, dia mematoknya bervariasi tergantung ukuran lilin yang dipesan. Ada yang dibanderol mulai dari Rp 13.000 hingga Rp 26.000.000 per satuannya.

"Kami hitung dari beratnya, satu keti itu beratnya 1 ons, harganya Rp 13.000. Kalau yang besar tinggal dikalikan harganya. Omzet saat seperti ini, ya kotornya bisa Rp 1 miliar," ungkap dia.

Selain dalam perayaan Tahun Baru Imlek, lilin buatannya juga kerap dipesan pembeli pada hari-hari besar lainnya, seperti Waisak atau Natal, tetapi tidak sebanyak saat perayaan Tahun Baru Imlek.

"Ada juga orang pesan buat hari Waisak, biasanya ada lima warna lilin. Kalau Natal biasanya warna putih. Kita bisa buat sesuai pesanan dan warna apa pun," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com