Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh Adat Dayak dan Melayu Sepakat Ciptakan Situasi Aman di Kalbar

Kompas.com - 20/01/2017, 16:35 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Tokoh masyarakat adat Dayak dan Melayu di Kalimantan Barat sepakat untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban untuk tetap kondusif.

Kesepakatan itu muncul dalam pertemuan di Sari Bento, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Jumat (20/1/2017) sekitar pukul 13.00 WIB.

Hadir dalam pertemuan itu Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu (MABM) Chairil Effendy, Pelaksana Harian Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat Cornelius Kimha.

Hadir pula tokoh masyarakat Zulfydar Zaidar Mochtar, HM Alamsyah HB, Budiman Tahir, Sektetaris MABM Kalbar M Yusuf.

Keenam poin kesepakatan tersebut untuk menyikapi unjuk rasa lanjutan yang dilakukan pada Jumat (20/1/2017) oleh sejumlah ormas keagamaan.

Unjuk rasa itu merupakan buntut dari pengusiran Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain di Bandara Sintang beberapa waktu lalu.

Seusai pertemuan, kedua belah pihak secara bergantian membacakan isi kesepakatan tersebut.

Ketua Tim Advokasi dan Lembaga Konsultasi Hukum DAD Kalbar Yohanes Nenes mengatakan, hasil kesepakatan tersebut tertuang dalam beberapa poin.

Pada poin pertama, mereka sepakat menciptakan situasi keamanan dan ketertiban di Kalbar.

Kedua pihak juga menyatakan bahwa pengunjuk rasa di Pontianak pada Jumat (20/1/2017) diimbau tidak melakukan perbuatan anarkistis.

Pihak yang bersepakat juga akan aktif mendinginkan suasana dengan tidak mengeluarkan pernyataan di media massa yang bisa menimbulkan resistensi dari kelompok lain.

DAD dan MABM mengimbau peran aplikatif Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) untuk mengambil langkah-langkah antisipasi apabila muncul potensi kesalahpahaman antaragama dan kelompok masyarakat.

Keduanya mendukung tugas Polri dan TNI dalam menciptakan stabilitas keamanan. Mereka sepakat untuk menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berlaku apabila terbukti terjadi gangguan keamanan dan ketertiban di tengah masyarakat.

Selain itu, masing-masing pihak berusaha seoptimal mungkin mengendalikan masyarakatnya agar tidak terprovokasi isu-isu yang menyesatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com