Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjar Berharap Menko Maritim Bisa Sederhanakan Izin Melaut

Kompas.com - 18/01/2017, 19:07 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memohon kepada Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Sumber Daya untuk bisa menyederhanakan izin di sektor kelautan.

Permohonan itu akan disampaikan menyusul keluhan dari para nelayan terkait banyaknya pengurusan izin di sektor tersebut.

"Saya lagi mohon ke Menko Maritim dan bu Susi (KKP) agar izin kapal tidak terlalu banyak. Ada izin sampai 29 buah, semuanya izin harus dilalui,” kata Ganjar di sela berdialog dengan para nelayan di Kecamatan Juwana, Pati, Rabu (18/1/2017).

Ganjar mengatakan, jumlah izin di sektor kelautan bagi nelayan terlampau banyak. Oleh karena itu, dia ingin agar ada penyederhanaan izin menjadi lebih singkat.

Untuk membantu proses perizinan, Ganjar mengaku siap membantu jika pemerintah pusat mendelegasikan kewenangan perizinan kepada pemerintah daerah.

“Saya ingin izinnya itu ada dua saja, tapi bisanya diringkas jadi 17 izin. 17 izin itu perlu dirinci mana izin online dan izin fisik. Kalau izin apa perlu ke Jakarta, atau di Jakarta mendelegasikan ke daerah,” ucapnya.

Sejauh ini, ujar Ganjar, sejumlah instansi turut serta mengatur perizinan, meliputi Kementerian Perhubungan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, pemerintah daerah, hingga instansi lainnya.

“Semua instansi ikut urus. Surat banyaknya minta ampun, jadi kasihan nelayan,” imbuhnya.

Dalam dialog tadi, nelayan dari Pati juga sempat mengeluhkan masifnya penangkapan nelayan oleh aparat keamanan laut. Hal tersebut terjadi ketika para nelayan melaut hingga perbatasan wilayah Jawa dan Kalimantan.

Baca juga: Di Depan Ganjar, Nelayan Pati Mengeluh Sering Ditangkap saat Melaut

Salah seorang tokoh nelayan dari Juwana, Rasmijan mengatakan, para nelayan ketakutan lantaran sering ditangkap oleh pihak keamanan laut. Para nelayan umumnya ditangkap karena melaut di wilayah perbatasan Kalimantan Selatan, Makassar, Kalimantan Timur hingga Kalimantan Barat. Mereka kerap ditangkap lantaran tidak tahu batas wilayah melaut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com