Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Polisi Diserang Sekelompok Warga di Lanny Jaya

Kompas.com - 18/01/2017, 15:13 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Lima polisi mengalami luka-luka karena diserang sekelompok warga di Bundaran Tugu Kota depan kantor Bank Papua, Tiom, Kabupaten Lanny Jaya, Selasa (18/1/2017) kemarin.

Korban penyerangan itu meliputi Kasat Binmas Polres Lanny Jaya Iptu Pius Ola Asan, Bripka Marten Luther Wandadaya, Brigpol Yonamin Kogoya, Bripda Herman Mandowen, dan Bripda Andhika Wahyu Maker.

Data yang dihimpun dari Bidang Humas Polda Papua, insiden itu terjadi ketika mobil yang ditumpangi lima polisi tersebut dilempar seorang warga dengan menggunakan batu sekitar pukul 17.00 WIT. Akibatnya, kaca pintu depan dan kiri mobil rusak.

Kelima polisi itu hendak menangkap pelaku pelemparan. Namun, tiba-tiba massa yang berjumlah di atas 100 orang menyerang mereka.

Para korban terkena pukulan, lemparan batu, dan busur panah. Pius mengalami luka memar pada bagian dada akibat lemparan batu, Marten luka robek pada bagian akibat terkena panah.

Adapun Yonamin terluka pada bagian atas telinga kanan dan luka robek pada pipi kanan bawah mata akibat terkena pukulan.

Sementara itu, Hermon mengalami luka memar pada bagian lutut sebelah kanan akibat terkena lemparan batu dan Andhika mengalami luka pada lutut kiri akibat terkena lemparan batu.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Komisaris Besar Polisi AM Kamal di Jayapura, Rabu (18/1/2017), mengatakan bahwa saat ini para korban masih menjalani perawatan medis di rumah sakit setempat.

"Diduga, pelaku pelemparan mobil dalam kondisi dipengaruhi minuman beralkohol," kata Kamal.

Ia menuturkan, massa yang menyerang para korban sebelumnya mengikuti kampanye dari salah satu kandidat bupati Lanny Jaya.

Saat ini anggota Satuan Reskrim Polres Lanny Jaya masih mengejar para pelaku penyerangan.

Kamal menyebutkan, kejadian ini terjadi karena pengarus minuman keras. Ia mengimbau warga tak untuk mengonsumsi miras karena berdampak negatif dan bisa memicu gangguan keamanan dan ketertiban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com