Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/01/2017, 22:53 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com — Dua anggota jemaah umrah asal Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, tertahan di Jeddah, Arab Saudi.

Keduanya diamankan kepolisian setempat karena mengucapkan kata "bom" saat berada dalam pesawat Royal Brunei Airlines.

Pernyataan itu terucap ketika pramugari pesawat bertanya kepada mereka yang hendak menaikkan barang dalam bagasi.

Hingga kini, keduanya masih diperiksa oleh petugas keamanan Arab Saudi dengan mendapatkan perhatian dari Konsulat Jenderal RI setempat.

"Memang benar ada dua (anggota) jemaah umrah kami yang tertahan di Jeddah," ujar Mustain Khottob dari Bagian Marketing PT Spinggan Travel area Pasuruan, Selasa (17/1/2017).

Dua anggota jemaah yang masih berada di Arab Saudi itu adalah Triningsih Kamsir Warsi (50) asal Dusun Pilangsari, Desa Beji, Kecamatan Beji, dan Umi Widayani Djaswadi (56), warga Jalan Bendosolo, Desa Pogar, Kecamatan Bangil.

Mustain mengatakan, penahanan itu terjadi ketika keduanya hendak pulang ke Indonesia seusai melaksanakan umrah pada 11 Januari 2017 bersama 59 anggota jemaah lain.

Saat berada di dalam pesawat, pramugari yang hendak menaikkan barang milik Triningsih menanyakan barang dalam tas tersebut.

Saat itu, Umi yang duduk di sebelah Triningsih menjawab ringan dan menyebutkan kata "bom".

"Kurang lebihnya gini jawabannya, 'Masa bom yang dibawa oleh-oleh dari umrah'," ujar Mustain menirukan jawaban dari Umi.

Mendengar jawaban dari Umi, pramugari melaporkannya ke petugas kokpit pesawat dan pilot.

Tak lama kemudian, petugas otoritas bandara meminta penundaan penerbangan serta melakukan tindakan screening terhadap semua penumpang. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan adanya bom.

"Saat diperiksa, saya ataupun kedua anggota jemaah saya itu menjelaskan kata bom itu hanya sifatnya guyonan, bukan serius. Kenapa harus ditahan?" kata Mustain.

Setelah penundaan selama 16 jam, anggota jemaah lain pulang ke Indonesia pada 12 Januari 2017. Adapun Triningsih dan Umi tetap berada di Jeddah. Lyan Widiya (31), putra Umi, memilih tidak pulang untuk menemani ibunya.

Mustain dan pengurus PT Spinggan selaku biro perjalanan yang bertanggung jawab terhadap rombongan umrah hingga sore tadi masih berkomunikasi dengan petugas KJRI di Jeddah.

"Meski kondisinya sehat, semoga saja tidak sampai disidangkan dan bisa pulang lebih cepat karena pihak KJRI Jeddah juga ikut mengawal kejadian ini," kata Mustain.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com