Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Tengah Jateng Rusak

Kompas.com - 17/01/2017, 15:48 WIB

PURWOKERTO, KOMPAS — Kondisi infrastruktur jalan di jalur tengah dan selatan Jawa Tengah dinilai tidak lagi memadai. Lebar jalan rata-rata hanya 6 meter sehingga tidak seimbang dengan intensitas kendaraan berat yang melintas. Kondisi jalan yang cepat rusak menyebabkan ruas tersebut rawan kecelakaan.

Pengamatan Kompas, Senin (16/1/2016), ruas jalan dari Pekuncen hingga Wangon (Kabupaten Banyumas) yang menghubungkan jalur pantai utara termasuk ruas Tol Cipali dengan jalur selatan Jateng lebarnya hanya 6 meter. Kondisi ini berbeda jauh dengan jalur pantura yang lebarnya rata-rata sudah 12 meter.

Ditambah dengan kondisi jalan yang tidak mulus, jalur Ajibarang-Pekuncen rawan macet. Kendaraan bermuatan berat memilih berjalan pelan. Bahkan, karena menghindari lubang jalan yang membahayakan, dua kendaraan besar dari arah berlawanan harus melintas bergantian. Kemacetan hingga 10 kilometer di ruas ini selalu terjadi setiap musim liburan panjang.

Kepala Kepolisian Sektor Pekuncen Ajun Komisaris Sutarno mengatakan, jalur yang sempit dan cepat rusak menyebabkan ruas Ajibarang-Pekuncen termasuk rawan kecelakaan. Sejak awal tahun saja, tercatat sudah terjadi tiga kali kecelakaan melibatkan kendaraan besar.

Pada Rabu (4/1/2017), sebuah bus menabrak tembok salah satu rumah karena ban selip setelah terperosok di lubang jalan. Selain itu, pada Jumat (13/1), sebuah truk pembawa batako terguling akibat menghindari lubang jalan. Sementara pada Sabtu (14/1), di wilayah Pekuncen terjadi tabrakan antara bus dan truk. Kendati tidak ada korban jiwa, sejumlah kecelakaan itu selalu memicu kemacetan hingga 5 kilometer.

Pejabat Pembuat Komitmen Jalan dan Jembatan Slawi-Bumiayu-Wangon Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Wahyu SW mengatakan, kondisi jalan di jalur tengah tidak lagi memadai.

Menurut Wahyu, idealnya jalan nasional mempunyai lebar 11 meter, terdiri dari ruang selebar 4 meter untuk kedua bahu jalan dan badan jalan aspal selebar 7 meter. Dengan kondisi jalan saat ini, muatan maksimal kendaraan berat yang diperbolehkan melintas hanya 12 ton. Namun, dalam praktiknya, banyak kendaraan dengan muatan lebih yang melintas.

Tol Cipali rusak

Sementara itu, sejumlah titik jalan berlubang dan tebing ambrol terdapat di Tol Cikopo-Palimanan. Penanganan terhadap kondisi itu tengah dilakukan pengelola jalan tol terpanjang di Indonesia tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com