Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Kasus Kekerasan terhadap Anak Terjadi di Papua dan Papua Barat

Kompas.com - 17/01/2017, 14:40 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 2.000 kasus kekerasan fisik dan seksual terjadi terhadap anak-anak di Provinsi Papua dan Papua Barat sepanjang tahun 2016.

Meningkatnya tren kasus kekerasan terhadap anak berdasarkan data yang ditangani oleh aparat Kejaksaan Tinggi Papua selama setahun terakhir.

Asisten Tindak Pidana Umum Kejati Papua, Harli Siregar, di Jayapura, Selasa (17/1/2017), mengatakan, 2.000 kasus kekerasan terhadap anak tersebut telah dilimpahkan ke pengadilan untuk menjalani proses persidangan.

“Rata-rata kasus kekerasan terhadap anak tersebut berupa kekerasan seksual, kekerasan fisik serta penelantaran anak yang dilakukan orangtuanya,” kata Harli.

Baca juga: Pantau Kasus Pembunuhan Bocah 4 Tahun, Menteri Yohana ke Papua

Ia pun menuturkan, perlunya peranan seluruh elemen masyarakat dalam segala lintas sektor untuk mencegah tindak kekerasan terhadap anak.

Di sisi lain, lanjut Harli, peran pemerintah daerah setempat maupun peran keluarga khususnya orangtua sangat dibutuhkan, sehingga ke depan dapat menjadikan Papua menjadi daerah layak anak.

“Kasus narkotika yang melibatkan anak-anak di bawah umur juga kian bertambah tiap tahunnya. Hal ini perlu disikapi oleh pemerintah daerah setempat sehingga dapat ditekan di tahun 2017. Kami berkomitmen akan memberikan tuntutan hukuman maksimal bagi para tersangka sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Anak,” tambah Harli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com