Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Program Kampung Tematik Masih Minim, Wali Kota Semarang Kritik Bawahannya

Kompas.com - 17/01/2017, 10:55 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Jawa Tengah Hendrar Prihadi kecewa dengan program pengentasan kampung kumuh di wilayahnya. Pengentasan wilayah kumuh dengan program kampung tematik belum menunjukkan kemajuan yang siginifikan.

"Saya kecewa. Selama ini, saya melihat kampung tematik masih belum ada hasilnya di masyarakat Semarang," kata Hendrar, Selasa (17/1/2016).

Wali kota sendiri mengunjungi dua kampung tematik di Kelurahan Purwoyoso, dan Kelurahan Beringin di Kecamatan Ngaliyan. Di dua lokasi itu, Hendrar menujukkan raut muka tidak senang atas kinerja bawahannya.

Ia mengkritik karena jajaran di bawahnya dinilai tidak peka menangkap peluang menjadikan wilayahnya menjadi unik dan menarik. Imbasnya, program kampung tematik baru tercipta 32 titik yang tersebar di seluruh penjuru kota.

"Sebenarnya Ngaliyan memililki kampung-kampung unggulan yang bisa dijadikan kampung tematik. Tapi ini belum dilakukan," kata dia.

Hendrar meminta agar gerakan penciptaan kampung tematik tidak dijadikan proyek pembangunan semata.

Ia ingin ada partisipasi warga sekitar agar ruh pembangunan dilaksanakan secara gotong royong. Partisipasi warga dalam penciptaan kampung tematik dinilai penting lantaran bisa dibangun sesuai keinginan warganya. Warga juga yang nantinya merawat kampung tematik yang dibangun.

"Kami ingin ada 100 lokasi lagi untuk penciptaan kampung tematik ini. Kampung tematik unik karena sesuai keinginan masyarakat melihat wilayahnya bebas dari kumuh," ujar Hendrar.

"Pemerintah membantu dalam anggaran, sementara masyarakat berpartisipasi sesuai kemampuan dan potensi yang dimiliki," sebutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com