Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Ingin Persembahkan Kopi yang Ditanam Sendiri..

Kompas.com - 17/01/2017, 07:01 WIB
Kontributor Takengon, Iwan Bahagia

Penulis

BENER MERIAH, KOMPAS.com - Setelah digelar selama dua hari, Bener Meriah Open Nasional Barista Champhionship 2017 akhirnya mengumumkan para barista pemenang kompetisi tersebut, Sabtu (14/1/2016) sore.

Para juara Open Nasional Barista Champhionship 2017 yang digelar selama dua hari tersebut, didominasi oleh para barista muda asal Takengon, Aceh Tengah.

Juara I diperoleh Hendra Maulizar yang merupakan seorang barista independen, Juara ke II atasnama Cassandra Qhasiandi pemilik Anan Koffie serta Juara ke III diberikan kepada Wanrantoni Fitrah dari OZ Coffee. Juara IV diperoleh Panggayo Ari Emun Bengi, seorang barista dari Annan Koffie.

Keempat juara tersebut berhasil menggungguli para peserta lainnya yang unjuk kebolehan dalam meracik serta menyajikan sampai dengan mempersentasekan kopi mereka.

Sementara tim penilai yang didatangkan panitia pada even ini merupakan sejumlah orang yang berpengalaman dalam dunia kopi, baik dari dalam maupun luar negeri. Diantaranya adalah Mira Yudhawati yang merupakan WBC judge dari Caswell's Coffee Jakarta serta Resianri Triane, seorang Q grader serta Instructor Coffee Quality Institute dari Caswell's Coffee Jakarta.

Juri lainnya adalah Joka Syauta yang merupakan Experienced Cupper dan Senior Roast Master dari Takengon, Erwin Pratama dari ARB Coffee Shop Takengon, serta Win Ayuara, seorang Star Cupper Coffee Quality Institute, dari Matanlo Coffee Bener Meriah.

Kepada Kompas.com, salah seoran juri, Resianri Triane menyebutkan, dirinya mendapatkan hal yang menarik dalam Bener Meriah Open Barista Championship Bener Meriah 2017 itu, sebab para peserta meracik serta mempresentasikan kopi yang bersumber dari kebun mereka sendiri.

"Kebanyakan peserta membawa kopi yang mereka tanam sendiri, ini yang istimewa, karena di luar sana mesti membeli. Di sini mereka juga hidup dari kopi, jadi mereka ingin mempersembahkan kopi yang mereka tanam sendiri, buat saya itu istimewa. Dari segi rasa sudah banyak yang spesial, yang bagus dan enak," kata Resi, Minggu (15/1/2017).

Selanjutnya dia juga agar panitia menggelar workshop sebelum kompetisi barista dimulai, agar persiapan teknis bisa lebih matang. Sehingga para barista bisa menjadi lebih profesional dan layak menuju even barista tingkat nasional.

"Kalau kopinya sendiri sudah banyak yang bagus, hanya dari segi teknis saja, selanjutnya kepada panitia kita beri masukan agar ada semacam workshop kepada peserta agar mereka bisa menjadi barista yang profesional, sehingga mereka bisa mengikuti standar nasional, tapi diawal ini sudah sangat bagus sekali," lanjut ucap dia.

"Yang paling menarik buat saya adalah motivasi dan semangat dari peserta. Saya kaget, bahwa di Bener Meriah yang merupakan hulu kopi ini baristanya sangat berkembang, sehingga memberikan semangat tersendiri kepada saya," kata dia.

Sementara itu Sekretaris panitia pelaksana Bener Meriah Open Nasional Barista Championship 2017, Saifuddin menjelaskan, kegiatan yang digelar terbuka untuk barista nasional itu diikuti sejumlah peserta dari berbagai daerah, di antaranya Bireuen, Lhokseumawe, Banda Aceh dan Sumatera Utara.

"Even ini sengaja digelar secara nasional, agar kita mampu mengembangkan Kopi Gayo ke taraf nasional. Tahun lalu pernah kita lakukan untuk tingkat lokal, yakni untuk Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah saja. Kali ini kita bergerak lebih baik dengan menuju nasional dengan menghadirkan dua juri yang punya kemampuan kalibrasi internasional," kata Saifuddin.

Dengan event ini tambah dia, diharapkan dapat mengembangkan kopi Gayo ke dunia internasional. Selanjutnya kegiatan ini menunjukkan bahwa kopi Gayo itu menjadi sesuatu yang penting.

"Tadi ada teman saya yang bilang, dengan kompetisi ini menjadikan kopi Gayo sesuatu yang penting. Dengan acara ini dia yang awalnya sepele terhadap kopi Gayo, ternyata membuatnya membuka mata," terang Saifuddin.

Ia menambahkan, dalam melakukan penilaian, para juri menggunakan standar aturan dan regulasi yang berlaku dalam World Barista 2016.

"Luar biasa antusiasme peserta, kita hanya memperkirakan diikuti 15 orang saja. Ternyata bisa mencapai 25 orang," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com