Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Tak Mengira Oknum DPRD Bengkulu Itu Penipu

Kompas.com - 16/01/2017, 23:06 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Korban penipuan anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Suheri Ersuan, mengaku terpedaya oleh penampilan dan tindak tanduk pelaku.

Kepada korban, pelaku tidak saja menyatakan dapat membantu menjadi calon pegawai negeri sipil. Pelaku juga menyatakan akan berbisnis dan berbagi keuntungan kepad korban.

Salah satu korban, Mudiana (58), mengaku bahwa ia baru tiga hari mengenal pelaku pada 2013. Saat itu pelaku belum menjabat anggota DPRD Provinsi Bengkulu.

Meski baru mengenal pelaku, Mudiana bersedia meminjamkan uang sebesar Rp 160 juta karena hendak membantu pelaku. Ia sama sekali tidak curiga kepada Suheri.

"Untuk meyakinkan saya, meski baru kenal, pelaku mengenalkan orangtuanya dan mertua pada saya, sehingga semakin dekat hubungan kami," kata Mudiana yang berprofesi sebagai guru.

"Saya lihat dia baik, terlihat seperti orang kaya. Bapaknya juga sama seperti saya, guru, maka waktu itu saya setuju saja meminjamkan uang," kata dia.

Mudiana menyerahkan uang kepada pelaku pada 15 Agustus 2013 dengan perjanjian bahwa korban dapat mengambil uangnya kapan saja dibutuhkan.

Namun, setiap kali korban menagih, selalu saja gagal. Pelaku diduga menipu beberapa korban.

Saat ini pelaku sudah ditetapkan tersangka oleh Polda Bengkulu. Ia juga telah dipecat dari Partai Persatuan Pembangunan.

Badan Kehormatan DPRD Provinsi Bengkulu telah memutuskan untuk menghentikan tunjangan terhadap tersangka.

(Baca juga Anggota DPRD Bengkulu Dipenjara karena Jadi Calo CPNS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com