Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Modus Baru "Human Trafficking" di NTT

Kompas.com - 15/01/2017, 16:47 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Langkah dan terobosan maju terus dilakukan oleh Bupati Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT) Raymundus Sau Fernandes. Salah satunya yakni dengan mengungkap modus baru mafia human trafficking (perdagangan orang).

Modus baru itu kata Raymundus, yakni dengan melakukan perekrutan calon tenaga kerja ke luar negeri dengan metode per orang.

Modus yang dipakai oleh para pelaku human trafficking kali ini dengan sistem yang baru, yakni kalau dulu perekrutan calon tenaga kerja secara berkelompok atau bergerombol. Tetapi sekarang ini jalannya per orang.

"Jadi nanti calon tenaga kerja itu akan dijemput di sejumlah titik tertentu,” kata Raymundus kepada sejumlah wartawan di Kupang, Minggu (15/1/2017) sore.

“Saya mengetahui modus ini beberapa waktu lalu, saat ada calon tenaga kerja asal Kabupaten TTU dibawa dari TTU sekitar pukul 3.00 Wita, dalam keadaan belum makan," kata dia.

Mobil yang ditumpangi calon tenaga kerja ini melaju dengan kecepatan tinggi agar secepatnya sampai di Bandara El Tari Kupang untuk selanjutnya terbang ke Jakarta. Namun begitu sampai bandara, si calon tenaga kerja ini malah pingsan. 

 

Saat calon tenaga kerja itu pingsan, lanjutnya, tidak ada yang seorang pun yang mendekat dan mengurusnya, termasuk sang perekrut. Melihat hal itu, Raymundus pun kemudian mendekati dan menanyakan dari mana dia berasal.

“Ternyata dia dari TTU sehingga saya kemudian tanya dia siapa yang membawa kamu. Dia pun tidak dia tidak tahu karena orang yang membawa dia sudah kabur, karena itu saya pun mengurusi dia dan memulangkan kembali ke kampung halamannya,” ungkap Raymundus.

“Ini adalah modus baru yang digunakan oleh pelaku human trafficking dan mereka akan selalu menggunakan metode baru untuk membawa orang untuk keluar NTT. Sehingga kita menekan ini lebih awal, maka kita buatkan balai latihan sesuai dengan ketrampilannya masing-masing,” sambungnya.

Setelah dilatih di balai dan dinyatakan telah lulus, maka akan diberikan sertifikat disertai alamat rumah lengkap dan nomor kontak calon tenaga kerja. 

Sehingga jika perusahaan tenaga kerja yang merekrut, tidak langsung ke desa, tetapi melalui pemerintah daerah dalam hal ini dinas tenaga kerja.

”Tentu akan ada kesepakatan antara perusahaan tenaga kerja dan pemerintah. Jika dokumen calon tenaga kerja belum lengkap maka akan dibantu oleh pemerintah daerah,” pungkasnya.

Kompas TV Darurat Perdagangan Orang - Berkas Kompas Episode 245 Bagian 1
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com