Warga Polewali Mandar Keluhkan Pemadaman Listrik hingga 4 Kali Sehari

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Warga di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terutama di wilayah pedesaan, terpaksa menggunakan obor atau lampu darurat sebagai sumber penerangan malam hari.

Sejak sepekan terakhir, listrik di tempat mereka padam hingga empat kali dalam sehari.

Pemadaman listrik yang tidak teratur itu membuat warga kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari, khususnya pada malam hari.

Karena ketiadaan genset, sejumlah warga terpaksa menggelar shalat berjamaah di masjid setempat dalam keadaan gelap.

Warga yang tidak memiliki lampu darurat maupun lilin terpaksa memakai obor dari bambu untuk menerangi aktivitas di rumah mulai dari masak, mencuci piring, hingga anak-anak belajar.

"Pemadamannya tidak teratur dan tidak ada informasi sebelumnya, jadinya menghambat aktivitas warga," kata Amir, warga Kecamatan Binuang, Jumat (13/1/2017).

Secara terpisah, managemen PLN wilayah Mamuju memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan PLN karena adanya pemadaman listrik.

Dalam siaran pers kepada media, Kepala PLN Mamuju Ahmad Samsuri menyebutkan, pemadaman listrik sejak Sabtu (7/1/2017) pekan lalu terjadi akibat gangguan mill di PLTU Jeneponto.

Hal itu menyebabkan pembangkit listrik unit 1 dan 2 dengan kapasitas kurang lebih 200 MegaWatt tidak bisa beroperasi.

Menurut Samsuri, pihaknya telah mengupayakan penanganan gangguan listrik di PLTU Jeneponto Unit 1, tetapi masih ada kebocoran pipa reheater.

Sampai saat ini, PLN masih berkoordinasi dengan PT Bosowa Energy selaku pemilik PLTU tersebut.