Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Video Perkelahian, SMA 1 Baubau Mengeluarkan Tiga Siswi

Kompas.com - 12/01/2017, 17:55 WIB
Defriatno Neke

Penulis

BAUBAU, KOMPAS.com – SMA Negeri 1 Kota Baubau, Sulawesi Tenggara, memutuskan untuk mengeluarkan tiga orang siswinya yang terlibat dalam kasus video perkelahian dua orang siswi. Tindakan ini diambil berdasarkan hasil keputusan dari rapat dewan guru.

“Hasil keputusan rapat tersebut, yang melakukan perkelahian WN dan FK dikembalikan kepada kedua orangtuanya. Yang merekam dan memasukan ke media sosialnya, FN, juga dikembalikan kedua orangtuanya, yang menonton kami berikan skorsing sampai hari ini,” kata Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Baubau, Sartati, Kamis (12/1/2017).

Skorsing diberikan kepada 23 orang siswanya yang hanya melihat perkelahian tersebut tanpa ada yang melerainya. Skorsing yang diberikan yakni tidak mendapatkan pelajaran di dalam kelas namun berada di luar kelas selama seminggu.

Sebelum memutuskan, sebut dia, pihak sekolah membentuk Tim Pansus untuk menginterogasi siswa-siswa yang terlibat dalam perkelahian tersebut.

Setelah diinterogasi, pihak sekolah kemudian membuat Berita Acara Pemeriksaan dari hasil interogasi siswa tersebut.

“Berdasarkan itu kami rapat dewan guru, dan hasil disepakati, kami petakan, pertama pelaku perkelahian, kedua , yang menyebarkan di media sosial, ketiga, menonton saja tanpa ada itikad untuk melerai,” ujarnya.

Menurut Sartati, perkelahian siswi tersebut dilatarbelakangi masalah percintaan. Ia berharap keputusan sekolah tersebut menjadi pembelajaran bagi siswa lainnya agar tidak melakukan perbuatan yang mencemarkan nama sekolah.

“Kami sangat sesalkan dengan adanya kejadian ini, karena sudah mencemarkan nama baik sekolah. Kami sudah banyak melakukan pembinaan-pembinaan, terutama pembinaan karakter dan keagamaan,” ucap Sartati.

Seorang guru SMA Negeri 1 lainnya, La Ani Ratiha, juga menyesalkan adanya aksi perkelahian dua orang siswinya hingga menjadi viral di media sosial. Apalagi tiga orang siswi yang dikeluarkan tersebut merupakan siswi kelas XII yang sebentar lagi akan mengikuti ujian akhir sekolah.

“Saya pikir tidak ada seorang guru yang tidak menyesalkan itu. Karena ini masalah pribadi yang dilampiaskan dengan menggunakan baju seragam sekolah itu membuat malu sekolah dan reputasi sekolah tidak menjadi baik,” kata La Ani.

Walaupun menyesalkan, namun menurut dia, keputusan untuk mengeluarkan tiga orang siswi tersebut sudah tepat. Apalagi ketiga siswi tersebut sudah beberapakali melakukan pelanggaran sekolah.

Diberitakan sebelumnya, dua orang siswi SMA Negeri 1 Baubau terlibat dalam perkelahian di luar sekolah. Perkelahian disaksikan beberapa siswa lainnya tanpa ada yang berusaha melerainya. Perkelahian tersebut direkam oleh siswi lainnya dan videonya menjadi beredar masyarakat serta menjadi viral di media sosial.

Baca: Dua Siswi SMA 1 Baubau Berkelahi dan Direkam Video oleh Temannya

Kompas TV Video 2 Siswi Baubau Berkelahi Ini Viral di Medsos
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com