Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan, Petani di Sumba Timur Terancam Gagal Tanam

Kompas.com - 10/01/2017, 19:46 WIB
Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Petani di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terancam gagal tanam karena kekeringan yang melanda daerah itu dalam satu bulan terakhir ini.

Tokoh masyarakatKecamatan Lewa, Sumba Timur Umbu Ndata kepada sejumlah wartawan Selasa (10/1/2017/ mengatakan, kekeringan melanda sejumlah kecamatan yakni Kecamatan Lewa, Nggaha Oriangu, dan Katala Hamulingu.

“Hampir semua desa di Kabupaten Sumba Timur mengalami kekeringan Saat ini baru sekitar 15 persen saja yang sudah menanam padi di sawah, yaitu petani yang memiliki lahan di daerah sekitar irigasi Kambuhapang dan Mataiyang di Kecamatan Lewa. Sedangkan petani yang memiliki sawah tadahan mereka sudah tanam, tapi karena tidak hujan selama kurang lebih satu bulan yang menyebabkan padi mati,” kata Umbu Ndata.

Bukan hanya itu saja lanjut Umbu Ndata, dampak dari kekeringan itu menyebabkan bibit yang sudah disebar tidak bisa ditanam lagi. Karena itu, dia berharap pemerintah setempat bisa membantu menyelesaikan persoalan kekeringan yang saat ini melanda masyarakat khususnya para petani.

Terkait dengan hal itu, Bupati Sumba Timur Gideon Mbiliyora membenarkan soal kekeringan itu dan pihaknya sudah menindaklanjuti persoalan itu.

Menurut Gideon, pemerintah daerah sudah memberikan bantuan benih padi dan jagung kepada masyarakat petani untuk musim tanam tahun ini. Namun karena curah hujan di wilayah Sumba Timur dan daerah sekitarnya yang sedikit sehingga menyebabkan petani gagal tanam.

“Untuk di Sumba Timur sudah satu bulan tidak hujan. Hanya beberapa kecamatan saja yang mengalami hujan, yakni kecamatan Pinupahar, Tabungdung dan Kananggar. Itu pun intensitas hujan rendah”, kata Gideon.

Dengan adanya kondisi ini, kata Gideon, pihaknya mendorong kepada masyarakat petani di daerah pesisir untuk membudidayakan rumput laut, dan juga mengoptimalkan lahan daerah sungai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com